Kesimpulan.Â
Asam pitase  adalah komponen penting dalam banyak bahan yang bersumber dari biji-bijian,  dan menarik untuk  pakan ternak, tetapi karena kemampuannya mengikat mineral, penting untuk memperhatikan cara-cara untuk meningkatkan kecernaan fosfor dan mineral lainnya. Penggunaan enzim fitase atau teknik pengolahan yang tepat sangat disarankan untuk memaksimalkan efisiensi pakan dan menghindari defisiensi mineral pada ternak.
Fitase jamur semakin populer untuk meningkatkan sifat nutrisi dan mengurangi polusi fosfor dalam produksi pangan dan pakan ternak. Suplemen fitase jamur digunakan secara efektif dalam diet unggas untuk meningkatkan penyerapan dan pencernaan nutrisi. Sayangnya, kemampuan untuk memproduksi fitase hanya diuji pada beberapa strain jamur. Oleh karena itu, spesies jamur baru dengan kemampuan fitase yang lebih baik dan tingkat stabilitas yang lebih tinggi akan diperlukan. Berdasarkan data, sekitar 40% dari total luas daratan bumi terpapar polusi fosfor. Terlalu banyak fosfor dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan alga dan beberapa tanaman air, yang mengakibatkan penurunan kadar oksigen terlarut dan dapat menyebabkan racun alga yang membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Penelitian tentang sifat fitase dan aktivitasnya dapat dibuktikan sebagai sumber untuk mengatasi masalah terkait penggunaan nutrisi dan industri. Penelitian baru tentang fitase jamur akan membuat kemajuan dalam sifat dan stabilitasnya sambil mengurangi polusi fosfor di lingkungan. Optimasi teknik dan parameter produksi dapat meningkatkan hasil produksi sehingga meningkatkan signifikansi industri. Moga bermanfaat****
Reference
1. Â Rizwanuddin, S., Kumar, V., Naik, B., Singh, P., Mishra, S., Rustagi, S., & Kumar, V. (2023). Microbial phytase: Their sources, production, and role in enhancing nutritional aspects of food and feed additives. Journal of Agriculture and Food Research, 12, 100559.
- J. N Lott, I. Ockenden, V. Raboy V, G.D. Batten Phytic acid and phosphorus in crop seeds and fruits: a global estimate  Seed Sci. Res., 10 (1) (2000), pp. 11-33Â
- P. Kaur, A. Vohra, T. Satyanarayana, Multifarious applications of fungal phytases O. Zaragoza, A. Casadevall A (Eds.), Encyclopedia of Mycology, Elsevier, Oxford, UK (2021), pp. 358-369
- P.H. Selle, V. Ravindran, W.L. Bryden, T. Scott, Influence of dietary phytate and exogenous phytase on amino acid digestibility in poultry: a review, Poultry Sci. J., 43 (2006), pp. 89-103, 10.2141/jpsa.43.89
- H. Wang, Z. Ma, Ultrasensitive amperometric detection of the tumor biomarker cytokeratin antigen using a hydrogel composite consisting of PA, Pb (II) ions and gold nanoparticles, Microchim. Acta, 184 (2017), pp. 1045-1050
- V. Handa, D. Sharma, A. Kaur, S.K. Arya Biotechnological applications of microbial phytase and phytic acid in food and feed industries Biocatal. Agric. Biotechnol., 25 (2020), Article 101600, 10.1016/j.bcab.2020.101600
- J. Upadhyay, N. Tiwari, S. Durgapal, A. Jantwal, A. Kumar, Phytic acid: as a natural antioxidant, Antioxidants Effects in Health, Elsevier (2022), pp. 437-450, 10.1016/b978-0-12-819096-8.00015-x, 437--450
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H