Kelima, Stres dan Ketidakstabilan: Keputusan jangka pendek seringkali didorong oleh dorongan atau tekanan emosional, yang dapat menyebabkan stres. Keputusan-keputusan impulsif ini juga bisa berisiko menyebabkan ketidakstabilan dalam kehidupan jangka panjang.
Keenam, Ketergantungan pada Kepuasan Instan: Berpikir jangka pendek seringkali dikaitkan dengan kebutuhan untuk segera merasa puas atau senang, yang dapat mengarah pada kebiasaan buruk seperti kecanduan atau pola konsumsi berlebihan.
Ketujuh, Mengabaikan Peluang yang Lebih Besar: Ketika terlalu fokus pada keuntungan cepat, seseorang mungkin melewatkan peluang besar yang memerlukan waktu dan usaha untuk tercapai, seperti pendidikan, pengembangan diri, atau investasi jangka panjang.
Secara keseluruhan, berpikir jangka pendek bisa menyebabkan ketidakseimbangan antara pencapaian tujuan sesaat dan kebutuhan untuk merencanakan masa depan yang lebih stabil dan berhasil
CARA MENGATASI KEBIASAAN BERPIKIR JANGKA PENDEK
Untuk mengatasi kebiasaan berpikir jangka pendek, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan, di antaranya:
Pertama, Menetapkan Tujuan Jangka Panjang. Tentukan tujuan jangka panjang yang jelas dan terukur dalam berbagai aspek kehidupan, seperti keuangan, karier, atau kesehatan. Dengan memiliki pandangan yang lebih jauh, Anda akan lebih termotivasi untuk membuat keputusan yang mendukung pencapaian tujuan tersebut, meskipun itu memerlukan waktu dan usaha.
Kedua, Membuat Rencana dan Strategi. Untuk mencapai tujuan jangka panjang, buatlah rencana yang rinci dengan langkah-langkah konkret. Misalnya, jika tujuannya adalah menabung untuk pensiun, tentukan berapa banyak yang perlu disisihkan setiap bulan. Ini akan membantu Anda menjaga fokus pada hasil jangka panjang, bukan hanya gratifikasi sesaat.
Ketiga, Mengembangkan Kebiasaan Menunda Kepuasan (Delayed Gratification)
  Latih diri Anda untuk menunda kepuasan instan dengan membuat keputusan yang lebih bijaksana. Misalnya, jika Anda tergoda untuk membeli barang yang tidak penting, coba tunda pembelian tersebut selama beberapa hari untuk memberi waktu berpikir apakah itu benar-benar dibutuhkan.
Kelima, Mengevaluasi Dampak Jangka Panjang