Mohon tunggu...
I Nyoman Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kimia Undiksha - Hoby menanam anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kosabangsa, Diversifikasi Teknologi Pertanian Budidaya Jamur dan Akuafonik di Desa Fatuneno

20 November 2024   19:44 Diperbarui: 20 November 2024   21:54 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya bersama Dosen Muda Unimor (Foto: Lukas Pardosi) 

Buaya sering dianggap sebagai simbol kekuatan, keberanian, dan kedewasaan dalam tradisi masyarakat Timor.

BEBERAPA HAL YANG TERKAIT DENGAN "BUAYA LELUHUR" DI TIMOR:

Simbolisme Leluhur: Buaya dianggap sebagai makhluk yang sangat dihormati karena diyakini memiliki hubungan langsung dengan leluhur atau nenek moyang. Dalam banyak kisah, buaya dipercaya sebagai penghubung antara dunia manusia dan dunia roh. Oleh karena itu, hewan ini sering kali dijadikan simbol dalam upacara adat atau ritual-ritual yang berkaitan dengan kehormatan leluhur.

Cerita Rakyat: Dalam mitologi Timor, buaya sering kali muncul dalam cerita-cerita tentang penciptaan atau asal-usul masyarakat. Ada beberapa versi cerita di mana buaya berperan sebagai pelindung, pemandu, atau makhluk yang membantu manusia dalam mencari pengetahuan atau kehidupan yang lebih baik.

Penghormatan pada Buaya: Dalam beberapa komunitas di Timor, terutama di daerah pedalaman, buaya dihormati dalam bentuk patung atau ukiran yang menggambarkan buaya sebagai simbol kekuatan dan perlindungan. Kadang-kadang, bahkan ada larangan untuk membunuh buaya, karena mereka dianggap sebagai makhluk suci atau pembawa keberuntungan.

Upacara Adat: Beberapa upacara adat di Timor mungkin melibatkan simbol buaya sebagai bagian dari penghormatan kepada leluhur atau dalam rangka memohon perlindungan atau keberuntungan. Ritual ini bisa berupa tarian, nyanyian, atau persembahan yang dilakukan di tempat-tempat yang dianggap suci.

Dalam konteks budaya Timor, buaya lebih dari sekedar hewan, melainkan juga sebagai makhluk yang memegang peran dalam spiritualitas, kehidupan sosial, dan identitas budaya masyarakat Timor.

GAS MELON , TIDAK DIPAKAI, MINYAK TANAH SUBSIDI TERBESAR

Ketika diberikan pelatihan mereka semua pada takut untuk menggunakan tabung gas, karena mereka menggunakan minyak tanah. Alasannya meledak, saya taku kata salah satu ibu-ibu, mereka lebih senang menggunakan kayu bakar. Penggunaank ayu bakar menyebabkan penggunaan minyak tanah  banyak.

Subsidi minyak tanah di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk memastikan masyarakat yang berada di wilayah yang lebih terpencil atau dengan akses terbatas terhadap energi tetap dapat mengakses bahan bakar dengan harga yang terjangkau. 

Minyak tanah, meskipun sudah semakin tergantikan oleh LPG (gas elpiji) di banyak daerah, masih tetap menjadi sumber energi penting bagi banyak rumah tangga di NTT, terutama di daerah pedesaan yang lebih sulit dijangkau infrastruktur gas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun