Sebagai praktisi kimia, kita perlu melakukan penelitian tentang aspek-aspek kimia yang dapat dijadikan dasar untuk memulai bisnis di bidang ini, seperti yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Raden Asep Kadarohman, M.Si, mantan rektor UPI, Ketika  sebagai narasumber  dalam seminar nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, 18 Oktober 2024, di Jurusan Kimia FMIPA Undiksha.
 Semua yang hadir terkesima, beliau memberikan contoh penelitiannya tentang minyak atsiri yang kemudian dikembangkan menjadi dasar bagi sebuah perusahaan parfum.
Beliau menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan minyak atsiri, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Sektor ini juga mendukung pertanian berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi para petani.
Beliau menambahkan, Minyak atsiri di Indonesia sangat kaya dan beragam, berasal dari berbagai tanaman yang tumbuh di wilayah tropis ini. Beberapa jenis minyak atsiri yang terkenal meliputi: Minyak Cengkeh: Dihasilkan dari daun dan bunga cengkeh, digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan obat-obatan.,Minyak Kayu Putih: Sumber utama dari pohon Melaleuca, sering digunakan untuk pengobatan tradisional dan aromaterapi. Minyak Serai: Diperoleh dari daun serai, sering digunakan dalam masakan dan sebagai bahan dasar produk perawatan tubuh. Minyak Nilam: Dikenal dengan aroma yang kuat, digunakan dalam industri parfum dan kosmetik. Minyak Lavender: Meski lebih umum di negara lain, beberapa petani di Indonesia juga mulai menanam lavender untuk menghasilkan minyak atsiri.
Demikian besar dan melimpah, kita harus terus berusaha agar potensi kekayaan Indonesia dalam bidang minyak atsiri dapat menjadikan  warga bangsa ini sejahtera.
Kimia merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan tidak boleh dianggap sepele. Pencemaran lingkungan akibat limbah plastik dan limbah pabrik, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pemahaman di bidang kimia yang belum meningkat.
Dalam tulisan ini, penulis akan membahas apa sebenarnya ilmu kimia, cabang-cabangnya, beberapa aspek bisnis dalam bidang kimia, serta kendala yang dihadapi.
SELAYANG PANDANG ILMU KIMIA
Kimia adalah ilmu yang mempelajari sifat, komposisi, struktur, dan perubahan zat. Ia mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan materi, termasuk reaksi kimia, interaksi antar molekul, serta pengaruh energi dalam proses-proses tersebut. Namun tak sedikit publik, khsusnya pelajar menggap kimia itu sulit, banyak rumus-rumus kimia yang sukar untuk diafal.
Kimia dapat dibagi menjadi beberapa cabang, antara lain:
Kimia Anorganik: Mempelajari senyawa yang tidak mengandung karbon, termasuk mineral dan logam.
Kimia Organik: Fokus pada senyawa yang mengandung karbon, termasuk hidrokarbon dan turunan karbon lainnya.
Kimia Fisika: Menggabungkan prinsip fisika dengan kimia untuk memahami perilaku materi dan energi.
Kimia Analitik: Mengembangkan metode untuk analisis dan identifikasi komponen dalam sampel.
Biokimia: Mempelajari proses kimia dalam makhluk hidup, termasuk reaksi metabolisme.
Kimia sangat penting dalam berbagai bidang, seperti farmasi, bioteknologi, lingkungan, dan material, serta memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari kita.
Memahami konsep kimia sangatlah penting bagi siswa. Namun, banyak siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami berbagai konsep kimia yang diajarkan selama proses pembelajaran. Kesulitan ini disebabkan oleh sifat abstrak dari konsep kimia, yang memerlukan penalaran abstrak, serta keterkaitan antara konsep-konsep yang bersifat berurutan. Selain itu, pemahaman konsep kimia juga mengharuskan siswa untuk dapat menggunakan tiga tingkat representasi yang berbeda, yaitu makroskopik, mikroskopik, dan simbolik (Johnstone, 2000).
Tingkat pemahaman terhadap suatu konsep kimia akan memengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep kimia lainnya yang akan mereka pelajari. Proses pembelajaran bisa menjadi sulit karena setiap konsep kimia harus dikuasai dengan baik sebelum siswa dapat mempelajari konsep yang lebih kompleks, seperti teori asam-basa, stokiometri  dan lain-lain.  Siswa sering mengalami kesulitan, bahkan kegagalan, dalam mengintegrasikan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada. Jika pengetahuan yang mereka miliki tidak cukup kuat untuk memproses informasi baru tersebut, mereka akan merasa bingung. Kebingungan ini dapat menyebabkan siswa mengembangkan konsep baru yang kadang-kadang tidak sesuai dengan konsep yang diterima oleh para ilmuwan (konsep yang benar).
BISNIS KIMIA , APA SAJA YANG PERLU DIKETAHUI?
Bisnis kimia mencakup berbagai aspek, mulai dari produksi bahan kimia hingga distribusi dan aplikasi di berbagai industri. Berikut adalah beberapa area utama dalam bisnis kimia:
Produksi Bahan Kimia: Termasuk pembuatan bahan kimia dasar (seperti asam, alkali, dan garam) serta bahan kimia khusus (seperti pewarna, pelarut, dan katalis).
Industri Farmasi: Produksi obat-obatan, bahan aktif farmasi, dan penelitian dalam pengembangan obat baru.
Pupuk dan Pestisida: Produksi pupuk untuk pertanian dan pestisida untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
Bahan Bakar: Produksi bahan bakar fosil, biofuel, dan produk energi alternatif.
Bahan Polimer: Produksi plastik, resin, dan bahan komposit yang digunakan di berbagai industri.
Pengolahan Limbah: Pengelolaan dan daur ulang limbah kimia untuk mengurangi dampak lingkungan.
Riset dan Pengembangan: Inovasi dalam proses dan produk baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
PRODUKSI BAHAN KIMIA Â SEPERTI APA ?
Produksi bahan kimia melibatkan proses pembuatan berbagai senyawa kimia yang digunakan dalam industri, pertanian, farmasi, dan banyak sektor lainnya. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam produksi bahan kimia:
1. Proses Produksi
- Reaksi Kimia: Melibatkan reaksi antara bahan baku untuk menghasilkan produk. Contoh: sintesis amonia dari nitrogen dan hidrogen.
- Destilasi: Memisahkan campuran berdasarkan perbedaan titik didih, sering digunakan dalam produksi bahan bakar dan pelarut.
- Fermentasi: Proses biologis untuk menghasilkan bahan kimia, seperti etanol dari glukosa.
2. Bahan Baku
- Sumber Alam: Minyak bumi, gas alam, dan mineral.
- Bahan Organik: Sumber nabati dan hewani untuk produk seperti biofuel dan bahan kimia farmasi.
3. Jenis Bahan Kimia
- Bahan Kimia Dasar: Seperti asam sulfat, amonia, dan klorin.
- Bahan Kimia Spesifik: Digunakan dalam industri tertentu, seperti pestisida, pewarna, dan bahan baku farmasi.
4. Aspek Lingkungan
- Pengolahan Limbah: Mengelola limbah kimia untuk meminimalkan dampak lingkungan.
- Keberlanjutan: Menggunakan metode produksi yang ramah lingkungan, seperti proses hijau dan penggunaan sumber terbarukan.
5. Inovasi Teknologi
- Proses Berkelanjutan: Mengembangkan teknologi baru untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi.
- Nanoteknologi: Menerapkan teknik skala nanometer untuk meningkatkan sifat bahan kimia.
Produksi bahan kimia adalah bidang yang terus berkembang dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan.
APA SAJA KENDALA-KENDALA PENGEMBANGAN BISNIS BERBASIS BAHAN KIMIA?
Mengembangkan bisnis di sektor kimia dapat menghadapi berbagai kendala, antara lain:
Regulasi dan Kepatuhan: Industri kimia sangat diatur, dengan berbagai standar keselamatan dan lingkungan. Mematuhi regulasi ini bisa menjadi tantangan besar.
Investasi Modal: Pengembangan fasilitas dan teknologi baru memerlukan investasi yang besar, yang mungkin sulit diperoleh terutama bagi perusahaan kecil.
Persaingan Pasar: Industri ini sering kali sangat kompetitif, dengan banyak pemain yang menawarkan produk serupa.
Inovasi Teknologi: Terus berinovasi dan mengembangkan produk baru adalah kunci, namun ini memerlukan riset dan pengembangan yang signifikan.
Sumber Daya Alam: Ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk produksi bisa menjadi masalah, terutama jika tergantung pada sumber yang terbatas.
Fluktuasi Harga: Harga bahan baku kimia dapat sangat fluktuatif, mempengaruhi margin keuntungan.
Isu Lingkungan: Tuntutan untuk praktik ramah lingkungan semakin meningkat, dan memenuhi tuntutan ini bisa menambah biaya dan kompleksitas.
Keterampilan dan Tenaga Kerja: Mencari tenaga kerja terampil di bidang kimia bisa menjadi tantangan, terutama di daerah tertentu.
Mengatasi kendala-kendala ini memerlukan strategi yang baik, termasuk kolaborasi dengan lembaga penelitian, investasi dalam pelatihan, dan pemantauan tren industri. Moga bermanfaat****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H