Berita hangat tentang pemecatan Tia Rahmania dari PDIP ,  sehingga dia gagal menjadi anggota  DPR RI, kontroversinya meruak, karena,  Keputusan ini diambil sehari setelah Tia memberikan kritik tajam kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, dalam acara pemantapan nilai-nilai kebangsaan untuk calon anggota DPR dan DPD terpilih yang diselenggarakan oleh KPU bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada Minggu (22/9/2024).Â
Lalu,   diskursus melebar atas kejadian itu,  antara lain : (1) suara rakyat tidak penting, partai dominan membuang  pilihan rakyat, lalu dimana  konsepsi Vox Populi Vox Dei- suara rakyat adalah suara Tuhan?, Disini seakan -- anggota partai yang kritis yang menjadi ciri khas PDIP, sekan dianulir dengan kejadian ini, dengan berbagai alasannya, yang seolah-olah benar namun kerap bukan hal yang sebenarnya.  (2) Partai seakan -akan tidak memberikan kreativitas bagi kader yang vokal untuk menyuarakan kebenaran.Â
Kini, Tia Rahmania, pun berjuang melawan partainya yang memecatnya , untuk memperjuangan kebenaran, Uniknya dia mengutip pelajaran dari Ibu Megawati dengan pesan Satyam Eva Jayate,  tema yang diusung ketika HUT PDIP ke 51, atas pemecatan Tia Rahmadani, kebenaran pasti akan  menemukan jalannya sendiri. Atas pemecatan diri pada kasus, yang belum tentu benar. Seperti  https://www.youtube.com/watch?v=scGieC1V48E.
 PDIP saat ini memang terus diuji, atas tema hari ulang tahun ke 51 itu, atas  kadernya yang dia pecat karena  Tia Rahmadani,  menempuh jalur hukum.Â
Seperti yang dikatakan Sekjen PDIP, Hasto juga percaya bahwa slogan "Satyam Eva Jayate" selalu relevan dengan tantangan yang dihadapi di era sekarang. Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menambahkan bahwa tema HUT ke-51 PDIP, yaitu "Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang," bukanlah sekadar tema yang bersifat sementara atau hanya terkait dengan situasi tertentu. Menurutnya, tema "Satyam Eva Jayate" merupakan keyakinan politik yang selalu dijunjung tinggi oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam setiap langkah perjuangan politik partai. (https://www.liputan6.com/news/read/5500317/pdip-beberkan-makna-tema-hut-ke-51-satyam-eva-jayate?page=2)
Pertanyaan adalah, bagaimana kasus ini ke depan? Intinya adalah mencari kebenaran tidaklah mudah, berliku dan terjal, Tia Rahmania, sosok Wanita yang kini lagi trending, karena keberaniannya untuk bertanya dan komentarnya atas ' wakil ketua KPK. Namun keberanian itu, membawa batal dilantik. Namun PDIP berdalih bahwa Tia  Rahmania dipecat karena penggelembungan suara, benarkah?  Biarkan pengadilan yang mengungkapkannya.Â
Di terminal itu, "Lika-liku memperjuangkan kebenaran" menggambarkan perjalanan yang penuh tantangan dan rintangan dalam usaha mencapai keadilan dan kebenaran. Terkadang, perjuangan ini melibatkan pengorbanan, ketekunan, dan keberanian untuk menghadapi berbagai konflik dan kesulitan.
Sahabat terdekat kebenaran adalah waktu, sedangkan musuh terbesarnya adalah prasangka, dan pendamping setianya adalah kerendahan hati. Kebenaran tidak memerlukan pembenaran dari siapapun; ia berdiri tegak dengan sendirinya. Meskipun mungkin tersembunyi, pada waktunya kebenaran akan muncul kembali. Kebenaran tidak perlu bersembunyi. "Kesalahan terbesar yang dilakukan manusia adalah ketidakmampuan untuk melihat kebenaran dari perspektif orang lain."
Dalam prosesnya, seseorang mungkin menghadapi berbagai tantangan, baik dari pihak luar maupun dari dalam diri sendiri. Namun, tekad untuk mengungkap kebenaran sering kali menjadi pendorong utama. Di sisi lain, perjuangan ini juga bisa membawa perubahan positif, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat.
Satyam Eva Jayate , Â Apa itu dari dari mana asal usulnya.?Â