Mohon tunggu...
Ntika
Ntika Mohon Tunggu... Petani - Petani anggur

Jalan jalan dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahlawan sang Lebah Pekerja

11 Juli 2024   17:01 Diperbarui: 11 Juli 2024   17:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari pagi bersinar terang, di musim dingin ini

Titik embun di kelopak  bunga mekar menyambut cahaya itu

Bak kristal putih berbinar didatangi seekor lebah pekerja

Skesta alam berbaur dengan dengung  alam menggairahkan  sukma

Lebah  mengais madu, untuk dipersembahkan bagi komunitasnya

Walaupun kadang pekerjaannya bergelut maut , dia tetap berjuang.

Kabut -kabut racun dihadirkan , bukan untuk dia memang

Namun dia kena himbasnya.

Tak jarang,  lebah pekerja berguling pingsan lalu  mati perlahan

 Mati dengan dibelalainya mengandung nektar itu

Lebah pekerja sebagai cermin, dia jujur mengabdi untuk kemaslahatan kaumnya.

Letih lesu  tak ada dalam dirinya.

Walaupun giat dia tidak akan pernah menduduki jabatan ratu,

Ratu memang harus diselamatkan, tidak perlu direbut,

Dia sudah membawa karisma  sendiri,

Dia puas dalam tugas  mengabdi

Alam membuatnya menjadi pekerja, itu  sudah dianggap  berjasa.

Dia pahlawan, sama seperti pahlawan kita dulu, 

Berjuang membela negara tanpa banyak menuntut, dan tanpa janji untuknya

Kini, alegori itu menjadi sinis bagi manusia di negeri ini

Bernafsu mencari gelar, jabatan bahkan kehormatan, 

Walaupun didapat secara tak etis.

Kejujurn telah tanggal

Bertekuk lutut pada glemournya materi, 

Kesan dunia, dicari  mengabaikan azas kepatutan 

Budaya adi luhung menguap , filsafat padi  semakin berisi, sudah tidak merunduk

Karena gelap mata  , dan hati buta semua posisi itu dikejar tanpa mengindahkan etika dan moralitas

Masyarakat sakit, karena dipapar  oleh hedonisme , telah meracuni generasi

Tak ada contoh, kehilangan panutan

Semua kemajuan bak istana pasir

Hatiku beku,  air mata berlinang, sedih

Kalah oleh kejujuran sang lebah pekerja.

( Singaraja, 11 Juli 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun