Mohon tunggu...
Putri Nesya Hilda
Putri Nesya Hilda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pembelajaran di Era Digital : Peluang dan Tantangan bagi Indonesia

25 Desember 2024   23:56 Diperbarui: 26 Desember 2024   00:04 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis : Putri Nesya Hilda Dwi Hidayati

Dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Pandemi COVID-19 menjadi titik balik yang mempercepat adopsi teknologi dalam proses pembelajaran. Transformasi ini menghadirkan peluang luar biasa, tetapi juga membawa berbagai tantangan, terutama bagi negara dengan kondisi geografis dan sosial yang sangat beragam seperti Indonesia. Pertanyaan mendasar pun muncul: apakah digitalisasi pendidikan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan? Artikel ini akan membahas pengertian sumber dan media pembelajaran, jenis sumber dan media pembelajaran di era digital, kelebihannya, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang diperlukan untuk memaksimalkan manfaat teknologi di dunia pendidikan.

1. Pengertian Sumber dan Media Pembelajaran

Sumber belajar merupakan sesuatu  yang telah tersedia maupun yang telah dirancang secara khusus untuk digunakan secara individu maupun bersama-sama untuk membantu siswa belajar. Adanya sumber belajar bertujuan untuk menyampaikan suatu pesan yang terkandung dalam pembelajaran yang disampaikan oleh seseorang baik oleh dirinya sendiri maupun dengan bantuan alat (Hafid, 2011). Schram (1982) mengemukakan bahwa media adalah perluasan dari guru karena merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran (Hafid, 2011). Menurut National Education Association (NEA)  dalam Hafid (2011), media terdiri dari komunikasi cetak dan audio visual, serta teknologi perangkat kerasnya.

2. Jenis Sumber dan Media Pembelajaran di Indonesia

Di era digital, sumber pembelajaran telah berkembang pesat, baik dari sisi bentuk maupun aksesibilitasnya. Buku teks, yang selama puluhan tahun menjadi tumpuan pembelajaran, kini mulai berbagi peran dengan berbagai sumber digital. Di Indonesia, beberapa platform lokal seperti Zenius, Ruangguru, dan Quipper telah menjadi alternatif pembelajaran populer. Aplikasi-aplikasi ini menawarkan materi interaktif, video pembelajaran, hingga latihan soal berbasis kurikulum nasional yang dapat diakses kapan saja.

Tidak hanya dari pihak swasta, pemerintah juga ikut berkontribusi. Melalui Rumah Belajar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyediakan portal edukasi gratis yang mencakup bahan ajar, laboratorium virtual, dan bank soal. Selain itu, platform seperti YouTube juga berfungsi sebagai sumber belajar yang kreatif dan menarik. Misalnya, saluran edukatif seperti 'Kok Bisa?' menyajikan materi sains dan pengetahuan umum dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan.

Di tingkat institusi, penggunaan Learning Management System (LMS) menjadi hal yang umum. Aplikasi seperti Google Classroom, Moodle, dan Edmodo digunakan untuk mengelola proses belajar daring, mulai dari pengelolaan tugas hingga komunikasi antara guru dan siswa. Media pembelajaran berbasis video konferensi seperti Zoom dan Microsoft Teams juga menjadi alat utama dalam pembelajaran jarak jauh.

3. Kelebihan Era Digital di Indonesia

Digitalisasi pendidikan menawarkan banyak manfaat bagi Indonesia, terutama dalam menjangkau wilayah yang sulit dijangkau oleh pendekatan konvensional.

Aksesibilitas yang Lebih Baik
Salah satu keuntungan utama dari media pembelajaran digital adalah kemampuannya untuk menjangkau siswa di seluruh pelosok negeri. Dengan adanya teknologi internet, siswa di daerah terpencil seperti Papua atau Maluku kini dapat mengikuti kelas daring yang sama dengan siswa di Jakarta atau Surabaya. Program Palapa Ring, yang bertujuan untuk memperluas jaringan internet hingga pelosok desa, menjadi kunci dalam pemerataan akses pendidikan.

Fleksibilitas Waktu dan Tempat
Media digital memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Hal ini sangat bermanfaat bagi siswa yang memiliki keterbatasan waktu, misalnya mereka yang tinggal di wilayah dengan jarak tempuh sekolah yang jauh.

Pembelajaran yang Lebih Interaktif dan Menyenangkan
Era digital juga memungkinkan pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Aplikasi seperti Duolingo menggunakan gamifikasi untuk membantu siswa belajar bahasa asing dengan cara yang menyenangkan. Sementara itu, aplikasi sains seperti Stellarium memungkinkan siswa mengeksplorasi alam semesta melalui simulasi 3D.

Peningkatan Ketersediaan Sumber Belajar
Digitalisasi memberikan akses kepada berbagai sumber belajar berkualitas yang sebelumnya sulit diperoleh. Dari jurnal akademik hingga video edukatif, siswa kini dapat menemukan hampir semua informasi yang mereka butuhkan hanya dengan beberapa klik.

4. Tantangan dalam Penerapan Digitalisasi Pendidikan

Meski menawarkan banyak manfaat, digitalisasi pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan yang cukup kompleks.

Kesenjangan Akses Internet
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, sekitar 27% penduduk Indonesia belum memiliki akses internet yang memadai. Ketimpangan ini sangat terasa di daerah pedesaan, pegunungan, dan pulau-pulau terpencil. Infrastruktur telekomunikasi yang belum merata menjadi hambatan utama dalam pemerataan akses pembelajaran digital.

Literasi Digital yang Rendah
Digitalisasi membutuhkan keterampilan baru, baik untuk siswa maupun guru. Sayangnya, menurut data Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, literasi digital di kalangan tenaga pendidik di Indonesia masih rendah. Banyak guru yang merasa kesulitan mengadopsi teknologi dalam pembelajaran.

Keterbatasan Perangkat Teknologi
Banyak siswa di Indonesia yang tidak memiliki perangkat yang memadai untuk pembelajaran digital. Laporan APJII (2022) menunjukkan bahwa hanya sekitar 45% rumah tangga di Indonesia yang memiliki perangkat seperti laptop atau komputer.

Validitas Informasi dan Hoaks
Di era informasi yang melimpah, siswa sering kali kesulitan membedakan mana sumber yang valid dan mana yang tidak. UNESCO menyoroti pentingnya pendidikan literasi informasi untuk melawan penyebaran hoaks dan informasi keliru yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

Biaya Internet yang Tinggi
Meskipun banyak sumber belajar digital yang gratis, biaya untuk mengakses internet tetap menjadi beban bagi keluarga berpenghasilan rendah. Hal ini menjadi hambatan serius bagi siswa yang tinggal di daerah dengan tarif internet yang mahal.

5. Strategi untuk Memaksimalkan Media Pembelajaran Digital

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, berbagai strategi dapat diterapkan untuk memaksimalkan potensi pembelajaran digital.

Pemerataan Infrastruktur Digital
Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi hingga pelosok negeri. Program Palapa Ring perlu diikuti dengan investasi tambahan untuk memperluas jaringan internet dan menurunkan biaya akses.

Pelatihan Literasi Digital
Guru dan siswa harus dilatih untuk menggunakan teknologi dengan baik. Program seperti Gerakan Literasi Digital yang digagas oleh Kemendikbudristek dapat diperluas untuk mencakup semua jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga perguruan tinggi.

Kolaborasi antara Pemerintah dan Swasta
Pihak swasta memiliki peran penting dalam mendukung digitalisasi pendidikan. Perusahaan teknologi dapat bermitra dengan pemerintah untuk menyediakan perangkat murah dan akses internet gratis bagi siswa yang membutuhkan. Selain itu, pengembangan aplikasi lokal yang relevan dengan kurikulum nasional juga dapat menjadi solusi.

Pengembangan Pembelajaran Hybrid
Model pembelajaran hybrid, yang menggabungkan tatap muka dan daring, dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan akses dan literasi digital. Model ini memungkinkan interaksi langsung tetap terjaga, sambil memanfaatkan keunggulan teknologi.

     Pendidikan literasi informasi harus menjadi bagian integral dari kurikulum. Dengan keterampilan ini, siswa akan lebih mampu memilah dan memilih informasi yang valid serta menghindari hoaks.

Transformasi digital dalam dunia pendidikan membawa peluang besar bagi Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, teknologi memberikan harapan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata. Namun, perjalanan ini tidaklah mudah. Kesenjangan akses, rendahnya literasi digital, dan mahalnya biaya internet adalah tantangan yang harus segera diatasi.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, pendidikan digital dapat menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih cerah. Teknologi bukan hanya alat, tetapi juga katalis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Mari manfaatkan peluang ini dengan bijak, karena pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan Indonesia.

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia." - Nelson Mandela

Daftar Referensi

Badan Pusat Statistik. (2022). Indikator TIK 2022: Statistik Telekomunikasi dan Internet. Jakarta: BPS.

Hafid, A. (2011). Sumber dan media pembelajaran. Sulesana: Jurnal wawasan keislaman, 6(2), 69-78.

Indonesia Internet Service Provider Association (APJII). (2022). Laporan Survei Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2022. Jakarta: APJII.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Rumah Belajar: Portal Edukasi Indonesia. Diakses dari https://belajar.kemdikbud.go.id

OECD. (2021). Education at a Glance 2021: OECD Indicators. Paris: OECD Publishing.

Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud. (2020). Transformasi Digital dalam Pembelajaran: Peluang dan Tantangan. Jakarta: Pusdatin Kemendikbud.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun