Mohon tunggu...
Putri Nesya Hilda
Putri Nesya Hilda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pembelajaran di Era Digital : Peluang dan Tantangan bagi Indonesia

25 Desember 2024   23:56 Diperbarui: 26 Desember 2024   00:04 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fleksibilitas Waktu dan Tempat
Media digital memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Hal ini sangat bermanfaat bagi siswa yang memiliki keterbatasan waktu, misalnya mereka yang tinggal di wilayah dengan jarak tempuh sekolah yang jauh.

Pembelajaran yang Lebih Interaktif dan Menyenangkan
Era digital juga memungkinkan pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Aplikasi seperti Duolingo menggunakan gamifikasi untuk membantu siswa belajar bahasa asing dengan cara yang menyenangkan. Sementara itu, aplikasi sains seperti Stellarium memungkinkan siswa mengeksplorasi alam semesta melalui simulasi 3D.

Peningkatan Ketersediaan Sumber Belajar
Digitalisasi memberikan akses kepada berbagai sumber belajar berkualitas yang sebelumnya sulit diperoleh. Dari jurnal akademik hingga video edukatif, siswa kini dapat menemukan hampir semua informasi yang mereka butuhkan hanya dengan beberapa klik.

4. Tantangan dalam Penerapan Digitalisasi Pendidikan

Meski menawarkan banyak manfaat, digitalisasi pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan yang cukup kompleks.

Kesenjangan Akses Internet
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, sekitar 27% penduduk Indonesia belum memiliki akses internet yang memadai. Ketimpangan ini sangat terasa di daerah pedesaan, pegunungan, dan pulau-pulau terpencil. Infrastruktur telekomunikasi yang belum merata menjadi hambatan utama dalam pemerataan akses pembelajaran digital.

Literasi Digital yang Rendah
Digitalisasi membutuhkan keterampilan baru, baik untuk siswa maupun guru. Sayangnya, menurut data Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, literasi digital di kalangan tenaga pendidik di Indonesia masih rendah. Banyak guru yang merasa kesulitan mengadopsi teknologi dalam pembelajaran.

Keterbatasan Perangkat Teknologi
Banyak siswa di Indonesia yang tidak memiliki perangkat yang memadai untuk pembelajaran digital. Laporan APJII (2022) menunjukkan bahwa hanya sekitar 45% rumah tangga di Indonesia yang memiliki perangkat seperti laptop atau komputer.

Validitas Informasi dan Hoaks
Di era informasi yang melimpah, siswa sering kali kesulitan membedakan mana sumber yang valid dan mana yang tidak. UNESCO menyoroti pentingnya pendidikan literasi informasi untuk melawan penyebaran hoaks dan informasi keliru yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

Biaya Internet yang Tinggi
Meskipun banyak sumber belajar digital yang gratis, biaya untuk mengakses internet tetap menjadi beban bagi keluarga berpenghasilan rendah. Hal ini menjadi hambatan serius bagi siswa yang tinggal di daerah dengan tarif internet yang mahal.

5. Strategi untuk Memaksimalkan Media Pembelajaran Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun