Mohon tunggu...
N Syaifudin
N Syaifudin Mohon Tunggu... Atlet - Periset ekonomi

Periset ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Lesu di Tahun 2024, Tantangan Berat untuk Semua Kalangan

16 Oktober 2024   15:46 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang lebih mencemaskan, penurunan daya beli ini bahkan merambah ke produk kebutuhan pokok seperti sabun, mi instan, rokok, dan makanan ringan. Padahal, produk-produk ini biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak ekonomi. Jika sampai kebutuhan dasar pun mengalami penurunan penjualan, artinya ada masalah serius pada daya beli masyarakat yang perlu segera diatasi.

Penjualan produk kebutuhan pokok/dokpri
Penjualan produk kebutuhan pokok/dokpri

Suku Bunga dan Dilema Ekonomi

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kondisi ekonomi yang lesu ini adalah tingginya suku bunga. Suku bunga tinggi membuat para pelaku usaha ragu untuk meminjam modal guna ekspansi bisnis atau berinovasi. 

Ketika para pengusaha tidak mau mengambil risiko, maka penciptaan lapangan kerja pun melambat, dan dampaknya langsung terasa pada masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan.

Namun, menurunkan suku bunga bukanlah solusi yang mudah. Jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga secara sembarangan, aliran modal akan kabur ke negara lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi. Ini akan menyebabkan rupiah melemah dan utang negara dalam bentuk dolar AS membengkak, sehingga perekonomian justru akan semakin terpuruk.

Kita semua berharap ada titik terang di ujung terowongan. Salah satu harapan terbesar datang dari penurunan inflasi di Amerika Serikat. 

Jika inflasi di AS terus turun, ada kemungkinan suku bunga bank di sana akan diturunkan, dan ini akan memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga tanpa risiko besar bagi stabilitas ekonomi Indonesia. 

Namun, kapan tepatnya suku bunga akan diturunkan masih menjadi tanda tanya besar. Di sisi lain, sebagai pelaku ekonomi, masyarakat harus siap untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. 

Era digital dan otomatisasi sudah di depan mata, dan hanya mereka yang mau terus belajar dan meningkatkan keterampilan yang akan bertahan. Kemampuan untuk beradaptasi akan menjadi kunci untuk bertahan dalam pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.

Selamat berjuang di tahun 2025!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun