Yang lebih mencemaskan, penurunan daya beli ini bahkan merambah ke produk kebutuhan pokok seperti sabun, mi instan, rokok, dan makanan ringan. Padahal, produk-produk ini biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak ekonomi. Jika sampai kebutuhan dasar pun mengalami penurunan penjualan, artinya ada masalah serius pada daya beli masyarakat yang perlu segera diatasi.
Suku Bunga dan Dilema Ekonomi
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kondisi ekonomi yang lesu ini adalah tingginya suku bunga. Suku bunga tinggi membuat para pelaku usaha ragu untuk meminjam modal guna ekspansi bisnis atau berinovasi.Â
Ketika para pengusaha tidak mau mengambil risiko, maka penciptaan lapangan kerja pun melambat, dan dampaknya langsung terasa pada masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan.
Namun, menurunkan suku bunga bukanlah solusi yang mudah. Jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga secara sembarangan, aliran modal akan kabur ke negara lain yang menawarkan suku bunga lebih tinggi. Ini akan menyebabkan rupiah melemah dan utang negara dalam bentuk dolar AS membengkak, sehingga perekonomian justru akan semakin terpuruk.
Kita semua berharap ada titik terang di ujung terowongan. Salah satu harapan terbesar datang dari penurunan inflasi di Amerika Serikat.Â
Jika inflasi di AS terus turun, ada kemungkinan suku bunga bank di sana akan diturunkan, dan ini akan memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga tanpa risiko besar bagi stabilitas ekonomi Indonesia.Â
Namun, kapan tepatnya suku bunga akan diturunkan masih menjadi tanda tanya besar. Di sisi lain, sebagai pelaku ekonomi, masyarakat harus siap untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman.Â
Era digital dan otomatisasi sudah di depan mata, dan hanya mereka yang mau terus belajar dan meningkatkan keterampilan yang akan bertahan. Kemampuan untuk beradaptasi akan menjadi kunci untuk bertahan dalam pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
Selamat berjuang di tahun 2025!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H