Selanjutnya, proses terakhir ialah 'menyaring'. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya,proses ini ialah proses untuk membuang hal-hal yang tidak diinginkan  pada suatu informasi. Kabar baiknya ialah untuk proses ini kita bisa dibantu dengan memanfaatkan situs karya anak bangsa bernama 'Hoax Analyzer'. Walaupun masih dalam tahap pengembangan, situs ini diharapkan dapat meredam serangan hoaks. Cara kerja situs ini sama dengan mesin pencari, masukan teks atau gambar pada suatu artikel yang hendak kita cek kebenarannya dan dengan menggunakan sistem machine learning, situs ini akan mengidentifikasi artikel referensi yang ada di internet dan menjawab teks masukan kita tadi apakah tergolong hoaks atau tidak.
Metode tersebut sebenarnya dikembangkan berdasarkan pengalaman pribadi yang penulis alami, seperti hoaks mengenai vaksin yang meyebabkan autis. Tentu isu tersebut sempat sangat menghebohkan dan meresahkan masyarakat dunia. Oleh karenanya, penulis menyelidiki terlebih dahulu dengan mengikuti perkembangan dan membaca banyak artikel dan tidak mau 'termakan begitu saja' dengan klaim dari kabar tersebut. Sebelum adanya situs anti hoaks, saat itu penulis menunggu klarifikasi dari otoritas atau pihak terkait yang resmi karena hal tersebut menyangkut permasalahan kesehatan masyarakat secara global. Jadi, konsep 'mengecek' dan tidak langsung 'latah' untuk membagi adalah suatu keharusan dan kunci bagi kita dalam mencegah penyebaran hoaks ini.
      Dapat disimpulkan bahwa metode 'Sharing itu 3S (Saring Sering-Sering)' sesuai dengan konsepnya ialah untuk mengajarkan kepada warganet agar bijak dalam berbagi konten informatif dengan cara mengecek 'sesering' mungkin dan diaktualisasikan melalui 3(tiga) tahapan yaitu identifikasi, pengecekan silang, dan saring dengan bantuan situs anti hoax sebelum informasi tersebut disebarluaskan.
Tanpa kita sadari, efek teknologi yang serba instan dan masif dalam menyebarkan informasi dapat mengiring opini masyarakat secara luas. Jadi perlu diingat, satu kali 'klik' tombol 'bagikan' akan memiliki dampak dan kemungkinan informasi tersebut menjadi viral atau populer. Untuk itu, mari kita semua bersama-sama saling mengingatkan kembali tujuan awal dari pemanfaatan teknologi ialah untuk memudahkan kita dalam berbagi hal-hal positif karena 'To share is to care  (berbagi itu untuk peduli). Bijaklah dalam 'berbagi' informasi terkini dan sekali lagi jangan lupa 'Sharing itu 3S (Saring Sering Sering)'.
     Â
REFERENSI
APJII. Â 2016. "Survei Internet APJII 2016". (Pdf). Tersedia: http://www.apjii.or.id/survei2016 yang diakses pada tanggal 07 November 2017
Bohang, Fatimah Kartini. 2016. "Begini Cara Google dan Facebook Perangi 'Hoax'". (Online). Tersedia:http://tekno.kompas.com/read/2017/04/10/20400007/begini.cara.google.dan.facebook.perangi.hoax. yang diakses pada tanggal 07 November 2017
Hidayat, Mochamad Wahyu. 2017. "Hoax Analyzer Karya Mahasiswa ITB Juara Imagine Cup Asia Tenggara". (online). Tersedia: http://tekno.liputan6.com/read/2934026/hoax-analyzer-karya-mahasiswa-itb-juara-imagine-cup-asia-tenggara yang diakses pada tanggal 07 November 2017
Kemdikbud. 2016. KBBI Daring. (Online). Tersedia: http://kbbi.kemdikbud.go.id yang diakses pada tanggal 07 November 2017
Suwarto, Dyna Herlina. 2014. "Membangun Karakter Bangsa melalui Literasi Digital". (Pdf). Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dyna-herlina-suwarto-msc/membangun-karakter-bangsa-melalui-literasi-digital.pdf yang diakses pada tanggal 07 November 2017