Tidak ada kehancuran yang dibawa oleh virus dengan kodifikasi G3N1. Dialah kunci yang justru dapat mengembalikan sistem sesuai tujuan awal. Hisab dan keadilan yang mereka sepakati bersama.
Dan, sekarang ...
Nebula hanya terpikir satu cara untuk menuntaskan semuanya.
***
Di ruangan serba putih yang berisi tubuh-tubuh setengah hidup, seorang perempuan muda mengumpat berkali-kali. Aquila. Wajahnya merah padam oleh kemarahan.
Jari-jarinya yang lentik, begitu cekatan merangkai bahasa program dengan selipan nama "Nebula", yang berusaha ia enyahkan dari program.
FAILED. FAILED. FAILED.Â
Tulisan merah itu bertubi-tubi tampil di layar. Berkali-kali ia mencoba, berkali-kali pula menemui kendala yang sama.
"Menyerahlah, Aquila. Jangan biarkan dendam merasukimu lebih dalam." Suara perempuan tua dari arah belakang meremangkan bulu kuduk Aquila.
Sosok hologram kebiruan yang sedikit transparan berdiri tegap, menatapnya tajam. Perempuan berwajah bijaksana yang sangat dikenalnya. Ketua perkumpulan Bulan Sabit Perak.
"Madam ..." Aquila tergugu.