Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | [Cemburu] Perempuan yang Menjaring Awan di Bukit Kesepian

3 November 2018   07:00 Diperbarui: 3 November 2018   16:09 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak terlalu baik, Angin. Di usiaku yang telah senja seperti langit, aku masih menyimpan kecemburuan mendalam yang butuh penuntasan."

"Kepada siapa, Puan?"

"Kepadamu, Angin."

Angin menggelayuti ranting, tubuhnya yang ringan tidak putuh penopang kokoh. Dia terlihat sedih. "Apa yang kamu inginkan dariku?"

"Aku tidak butuh apa-apa darimu. Aku ingin jadi sepertimu. Terbang bebas dan lepas. Membelai Bujang hingga tertidur pulas. Menenangkan Bujang ketika hujan deras. Membantu Bujang menerbangkan pesawat kertas."

"Apa itu sebabnya kamu ingin menjaring awan? Kalau begitu, aku akan membantumu. Aku akan meminta awan turun kemari, agar mudah kau raih."

Wajahku seketika cerah seperti bocah. "Baiklah, terima kasih, Angin. Kamu lebih baik dari yang kukira."

"Kamu kira aku sejahat apa?"

Aku tertunduk malu. Sementara angin telah beringsut menuju langit, meliuk indah bak balerina yang menari di atas awan.

Aku terpukau, dan semakin cemburu.

Beberapa saat aku menunggu, sekelompok awan berduyun-duyun menghampiriku. Halus, dan dingin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun