Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

"Plot Twist", Racikan Rahasia yang Memperkuat Rasa Cerita

12 Oktober 2018   10:00 Diperbarui: 12 Oktober 2018   14:48 4167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Red herring: cerita terbangun di atas petunjuk atau gagasan tersangka yang salah.

Kamu dapat puas menyaksikannya dalam film Now You See Me (2013) atau novel Harry Potter and the Sorcerer's Stone (J.K. Rowling).

7. Eucatastrophe: tokoh berada dalam momen yang semakin buruk, membuatnya di ujung tanduk, namun terdapat perubahan situasi yang menyelamatkan.

Kita dapat merasakan momen ini pada akhir cerita The Snow Queen (Hans Christian Andersen) dan film The Game (1997).

8. Decoy/False Protagonist: tokoh yang kita anggap sebagai protagonis, justru menipu dan membuat perangkap.

Sebut saja, penyelesaian kasus pada film The Usual Suspect (1995) dan beberapa tokoh dalam serial Supernova (Dewi Lestari).

9. Flashback

Dapat berwujud reverse chronology, berupa alur penceritaan mundur untuk menyelesaikan awal cerita yang menjadi masalah, seperti film Butterfly Effect (2004).

Selain itu, flashback dapat pula berupa nonlinear narrative, dengan alur bolak-balik yang mengungkap misteri, seperti film Memento (2001), dan rangkaian cerita Tenggelam di Langit.

Teknik lainnya berbentuk in medias res, ketika adegan klimaks disajikan pada awal cerita, lalu menggunakan alur mundur untuk mengetahui kronologi yang membuat tokoh terlibat konflik, seperti The Oddysey (Homer) atau The Divine Comedy (Dante Alighieri).

10. Poetic justice: teknik yang sering dianggap klise, ketika pada akhirnya penjahat akan kalah, dan pahlawan yang akan menang. Kendati demikian, kekuatan cerita ada pada proses menuju penyelesaiannya. Kita dapat membacanya pada berbagai dongeng anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun