Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cinta yang Tidak Selesai

12 September 2018   16:03 Diperbarui: 12 September 2018   16:41 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai di tepi malam, kita berpisah di pinggiran pasar berbau ikan.

Aku menuju kenyamanan, dan kamu jatuh tertidur di bawah atap yang penuh bintang. Sambil membayangkan reaksiku kala mendengar cinta yang kamu titipkan pada memori gawai kesayanganku. Sebuah lagu.

Satu jam saja, ku telah bisa cintai kamu, dihatiku.
Namun bagiku, melupakanmu butuh waktuku seumur hidup.

Lagu itu berasal dari band yang tenar di dunia marjinal. Habitat kamu. Tapi aku mendengarkannya dengan khidmat seolah menyimak musik klasik besutan Mozart. Aku bertanya-tanya, bagaimana kamu tahu bahwa aku tak akan kembali ke sana lagi dalam waktu yang sangat lama?

"Terima kasih sudah membuatku mengenal cahaya."

Hanya kalimat itu yang tertulis pada surat lusuh dengan aku sebagai penerima. Aku menatap tulisan tanganmu begitu lama, dengan air mata yang menggantikan kata-kata. Aku tidak membalasnya dengan aksara, tapi doa. Menjawab pengakuan cintamu di pohon harapan yang kalian buat menjelang senja.

Lalu, di tengah-tengah pesona September yang seharusnya ceria, kamu datang. Hanya menjelma kabar. Lantas aku gamang mengartikannya sebagai kesedihan atau kebebasan.

Apakah kamu tahu, Dani?

Ini seminggu menjelang ulang tahunku. Kamu menghadiahi aku sebuah akhir kisah. Kamu berlepas dari belenggu dan tabir-tabir. Cinta kita tidak selesai, dan lebih baik kita lupakan kata "andai".

Kamu telah dipeluk, hangat.

Kamu telah genap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun