Mohon tunggu...
N. Setia Pertiwi
N. Setia Pertiwi Mohon Tunggu... Seniman - Avonturir

Gelandangan virtual

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

10 Cara Menjadi "Emak-emak Newbie" yang Lebih Bahagia

11 September 2018   15:09 Diperbarui: 21 April 2021   14:39 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi orang tua, apalagi seorang IBU, harus siap dengan segala sesuatu di luar kewarasan. Kaki di kepala, kepala di kaki. Terutama berkaitan dengan rutinitas baru yang bakal jadi shock therapy bagi seorang introver garis keras yang hobi menyepi dan menikmati keheningan.

Memang sih, saya tidak memungkiri kalau para ayah juga menanggung derita tersendiri. Misalnya, setelah lelah seharian kerja masih harus bangun malam karena tangisan bayi. Terus, juga kudu sabar mendengar keluhan istri yang masih ngilu dengan jahitan atau bekas operasi. 

Belum lagi, pusing dengan biaya melahirkan dan printilan kebutuhan. Ditambah pula, jika Anda merupakan seorang ayah yang soleh, teladan, dan penyayang, akan rela sibuk dengan urusan dapur dan cucian karena istri belum pulih untuk kembali dinas.

Salam hormat dari kami, para mahmud yang masih bertanya-tanya kapan bisa tampil cantik macam Dian Sastro lagi.

Dan lalu, untuk kalian yang mampir ke tulisan ini, yaitu para orang tua baru, calon orang tua baru, atau abege-abege dewasa, tulisan ini hanya catatan saya saja ya. Harap tidak berekspektasi berlebihan. Saya cuma seonggok emak newbie lulusan teknik yang bukan bidan, bukan dokter, dan bukan pula psikolog.

Jadi, silahkan jika ada yang ingin ditambahkan dan dikoreksi oleh emak-emak senior.

Here we are. 10 poin untuk menjadi orang tua baru yang lebih bahagia dan bebas stress:

1. Deal with "baby blues"

Ini poin pertama dan utama. Emosi yang labil. Mudah sedih, mudah kesal, mudah khawatir, mudah kecewa, adalah gejala "biasa" yang menjangkiti ibu baru. Sekali lagi, ini "biasa" lho. Hampir semua perempuan mengalami.

I feel you. Terutama kalau ada luka jahitan yang subhanallah ngilunya, ASI belum lancar, ada masalah ketika kelahiran, dan bayi menangis keras sampai kedengeran orang sekampung. Huft. Bantuan dari orang lain malah kita anggap sebagai "intervensi" dan merasa jadi ibu paling tidak becus sedunia. Sedikit komentar, saran, atau secuil kritik dari orang lain bagaikan aba-aba agresi militer. Drama queen abis. Ya kan?

Tapi, kamu tidak sendiri kok. Ada saya dan miliaran ibu lain yang mengalami hal sama. Not a big deal. Coba deh, berhenti dulu nonton sinetron atau Bollywood yang sedih-sedih. Mending cari hiburan lain. Misalnya, nonton Doraemon sambil menyusui, mantengin acara traveling, pacaran sama suami, atau ketawa-ketiwi sama tamu yang nengok bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun