Kita sama-sama belum terbiasa dengan gaya hidup tanpa kendaraan bermotor. Rasanya masih sulit untuk berdamai dengan kondisi jalan yang penuh lubang, penyempitan trotoar karena pedagang kaki lima, apkirnya jalur pedestrian, atau polusi udara yang mengusik pernapasan. Kemacetan dan simpang siur lalu lintas juga membuat kita enggan mengandalkan sepeda untuk mobilitas sehari-hari.
Akibatnya, solusi menjadi ilusi. Orang-orang yang memiliki cukup sumber daya, lantas membeli kendaraan pribadi untuk menyelesaikan masalah transportasi mereka. Mobil, motor, atau keduanya.
Sayang sekali, keputusan tersebut justru membuat volume kendaraan di jalan semakin tinggi. Implikasinya, mengarah ke kemacetan yang semakin parah, penuhnya lahan parkir, dan penambahan emisi kendaraan. Tak pelak, terdapat benturan antara kesejahteraan individu dengan kepentingan publik.
Maka, agar tidak terjadi komplikasi, kondisi dilematis ini menuntut kesadaran dan kepedulian dari setiap pengguna jalan. Sebelum kamu memutuskan untuk membeli kendaraan pribadi, pertimbangkan 7 hal penting berikut ini:
1. Mengulik aspek kesehatan
Setidaknya kita perlu berjalan kaki selama 30 menit dalam sehari. Maka, apabila tempat yang kamu tuju tidak begitu jauh, ada baiknya kamu berjalan kaki alih-alih mengandalkan kendaraan pribadi. Untuk menguatkan tekadmu, cobalah untuk mengulik aspek kesehatan dari berjalan kaki.
Karena, lebih dari sekadar lelah dan berkeringat, jalan kaki bisa menjadi olahraga multifungsi yang baik bagi kesehatan jantung, menurunkan berat badan, meningkatkan imunitas, dan mengurangi stres. Jalan kaki secara rutin juga dapat mencegah osteoporosis dan diabetes dengan menyeimbangkan kadar gula darah, kolestrol, dan tekanan darah.
Selain itu, demi mencapai tujuan tepat waktu, kamu pun dituntut untuk mengatur waktu dengan baik atau bangun lebih pagi. Menarik untuk dicoba, bukan? Jangan lupa pakai masker dan siapkan mental untuk menghadapi jalan yang penuh tantangan, ya!
2. Mencari transportasi alternatif
Poin pertama sulit kamu lakukan karena jarak tempuh yang jauh? Maka, kamu masih bisa mencari transportasi alternatif. Selain kendaraan pribadi berupa motor atau mobil, masih ada angkutan publik yang bisa kamu jajal, terutama di kota besar. Kendati tidak senyaman kendaraan pribadi, angkutan publik berkontribusi cukup signifikan dalam menangani kemacetan.
Namun, jika kamu tidak tahan dengan penuh sesak selama jam-jam puncak, gunakanlah jasa ojek online atau ojek pangkalan. Selain lebih nyaman dan mudah menerobos kemacetan, kamu dapat mensejahterakan para driver yang berjuang mencari nafkah.
3. Memaksimalkan kapasitas kendaraan
Kamu tidak menyukai angkutan publik? Dan, lebih cocok dengan kenyamanan mobil? Maka, kamu masih bisa memesan jasa taksi online. Yang terpenting, upayakan untuk memanfaatkan kapasitas kendaraan dengan optimal.
Alternatif lainnya, jika kamu harus menempuh perjalanan jauh dan berkelompok, kamu bisa mencari mobil sewaan yang sesuai kebutuhan, sekaligus sesuai budget. Terlebih, sudah ada beberapa startup yang memiliki layanan sewa dan rental mobil online seperti Traveloka, dan situs untuk mencari, membandingkan, memilih, hingga booking mobil sewaan secara online, seperti Joorney.
4. Konsekuensi kepemilikan kendaraan pribadi
Apabila poin 1-3 belum sanggup membatalkan niatmu untuk membeli mobil atau motor pribadi, pastikan kamu telah memahami konsekuensinya. Selain efek samping populasi kendaraan yang bertambah, ada pula konsekuensi individu berupa penyediaan ruang parkir atau garasi, persoalan administratif kendaraan, dan pajak tahunan.
Sudahkah kamu sanggup memenuhinya? Jika belum, lebih baik kamu mempertimbangkan alternatif sebelumnya.
5. Memanfaatkan aset kendaraan
Khusus bagi kamu yang telah hakulyakin dengan keputusan untuk membeli kendaraan, ingatlah untuk mengoptimalkan frekuensi penggunaan aset yang akan kamu miliki. Karena, aset yang idle hanya akan memberatkan.
Bagaimanapun juga, kamu harus tetap melakukan perawatan rutin dan membayar pajak, kan?
Jika kamu telah membeli mobil dan jarang digunakan, sewakan saja mobil kamu agar dapat menambah penghasilan. Di era digital seperti sekarang, kamu dapat mengiklankan bisnis rental mobil kamu via marketplace yang bebas seperti Joorney. Dengan begitu, kamu tidak perlu berinvestasi dalam pembuatan situs atau sistem booking online.
6. Menjaga kenyamanan atmosfer di jalan raya
Pemilik kendaraan haruslah mengetahui cara terbaik menjaga keamanan dan keselamatan di jalan raya. Pahami dan patuhi setiap rambu lalu lintas, hargai seluruh pengguna jalan, dan jaga kestabilan emosi selama berkendara. Sebagai kompensasi atas penambahan jumlah kendaraan, jadikan kehadiran kamu di jalanan tidak menimbulkan masalah baru yang menambah keruwetan.
Satu hal yang pasti, dapatkan SIM melalui tahapan yang benar tanpa cara-cara ilegal.
7. Menyiasati kebutuhan terhadap kendaraan
Selain alternatif transportasi, pikirkan alternatif kondisi agar kamu dapat mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan. Misalnya, memilih tempat tinggal di lokasi yang dekat dengan kantor atau sekolah kamu. Bisa pula mencari jalur-jalur yang ramah pedestrian, dan membuat resolusi kesehatan dengan berjalan kaki jika menempuh batas jarak tertentu.
Bagaimana? Bisakah kamu menunda keinginan untuk membeli kendaraan pribadi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H