Mohon tunggu...
Dahrun Usman
Dahrun Usman Mohon Tunggu... Essais, Cerpenis dan Kolomnis -

Manuisa sederhana yang punya niat, usaha dan kemauan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lerem

9 September 2017   22:57 Diperbarui: 9 September 2017   23:23 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lerem

Dari jasad diri yang belum berarti

Menggali lubang hati untuk seruni

Menyisakan darah pengabdian

Kepada yang hakiki

Lerem

Tak usah minta dipandang

Pandangan seringkali fatamorgana

Surga menyempit jadi propaganda

Oleh mereka yang tak kuasa lerem

Lerem bahasa awam yang sengak

Hasil sublimasi embun kemarau

Yang tak mampu mencairkan dahaga

Dari hausnya setitik makna

KBB, 9 September 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun