Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Media dalam Genggaman

28 Januari 2019   11:05 Diperbarui: 28 Januari 2019   11:11 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari hoax tersebut, akan muncul pendapat dan yang pastinya berbeda dari kenyataan, yang menyebabkan akan semakin banyak orang yang percaya akan berita tersebut. 

Hal itu menggambarkan bahwa media massa maupun media baru yang disalahgunakan justru akan membuat orang-orang tidak mendapatkan informasi yang menambah wawasan mereka. Informasi yang mereka dapatkan justru menutupkan mata hati mereka tentang kenyataan yang terjadi.

Selain informasi mengenai fenomena yang sedang terjadi, kita juga dapat mengonsumsi iklan-iklan yang sekarang sudah terpajang secara bebas di dalam media.

 Dengan media, advertisement dengan mudah dapat ditampilkan dan dibaca oleh semua orang yang mengakses internet. Hal ini tentunya menguntungkan brand yang mempromosikan produk mereka, karena iklan yang dibuat oleh mereka dengan media lebih mengundang banyak pembeli atau pelanggan. Namun, justru dari situ timbul permasalahan baru. 

Mereka terkadang memanfaatkan media baru yang terbilang instant dan user friendly (dapat digunakan dan diakses oleh siapa saja) untuk melebih-lebihkan produk yang mereka promosikan. Dengan begitu, orang-orang akan berekspektasi lebih mengenai produk yang diiklankan, dan cenderung akan kecewa karena produk tersebut tidak sesuai dengan realita atau produk yang sebenarnya.

Seperti yang sudah dikatakan, media sudah dapat diakses dimanapun kita berada dan kapan kita mengaksesnya. Dimanapun, kapanpun, dengan siapapun, informasi didapatkan dengan mudah. Informasi mengenai film apa yang mereka tonton, apa yang mereka tulis, hingga apa yang mereka sedang lakukan, dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja. 

Rasa penasaran seseorang mengenai orang lain sepertinya sudah tidak lazim, karena hanya dengan sekali klik, informasi mengenai orang tersebut dapat terlihat dengan jelas. Kini, kencan pertama bukan lagi bertanya mengenai kegemaran, namun bertanya tentang mengapa menyukai hal tersebut. Bisa menjadi hal yang baik atau hal yang buruk. 

Baik, karena kita dapat dengan mudah memikat seseorang, seolah-olah mengerti tentang mereka. Buruk, karena kita akan berbuat apa saja agar tidak terlihat sedang berpura-pura didepan mereka. Hingga lupa dengan diri kita yang sesungguhnya. 

Orang-orang juga tidak akan peduli lagi dengan dunia sekitar. Yang mereka pedulikan hanyalah diri mereka di dunia maya melalui media sosial. Mereka juga hanya percaya dengan apa yang dikatakan oleh internet yang merupakan salah satu dari media baru yang diakses kapanpun dan dimanapun. 

Mereka, yang tidak pernah puas, harus menggali kembali informasi-informasi baru. Karena terlalu lelah menggali, pada akhirnya mereka akan mengarang sebuah informasi, seolah-olah merupakan informasi yang paling benar.

Keberadaan media baru yang sangat mempermudah kita berkomunikasi, meng-akses informasi baru dengan sekali click memang sangat menguntungkan manusia sekitar. Namun, media baru juga bisa menjadi ancaman. Bagaimana tidak? Semua orang sudah percaya dengan media baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun