Mohon tunggu...
Nur Yatimah
Nur Yatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

terlambat bukan berarti gagal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Framing Text Siklus Hidrologi Kota Samarinda

16 Maret 2024   23:19 Diperbarui: 13 Mei 2024   21:55 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis framing adalah salah satu metode analisis media yang digunakan untuk mengetahui cara pandang seorang wartawan atau media massa dalam menyeleksi isu dan membuat berita. Beberapa ahli memiliki pendapat berbeda terkait framing text seperti Eriyanto (2002:10) yang mengartikan framing sebagai metode untuk melihat bagaimana stori telling media atas suatu peristiwa. Cara bercerita tersebut tergambar pada perspektif terhadap realitas yang dijadikan sebuah berita. Analisis framing menjadi analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media. Sedangkan menurut Sobur (2004:162) framing merupakan pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Dengan kata lain analisis framing adalah bagaimana cara wartawan melaporkan sebuah peristiwa berdasarkan sudut pandangnya yang ingin disampaikan kepada pembaca. Dapat disimpulkan bahwa analisis framing text merupakan metode yang digunakan untuk memahami bagaimana media massa dan wartawan dalam memuat sebuah berita.

Berikut merupakan hasil dari analisis framing text terkait siklus hidrologi kota Samarinda:

No

Berita

Isi Berita

1

Judul: Samarinda dan Kutim miliki hari tanpa hujan terpanjang

Tanggal: 21 Januari 2024 Waktu: 16:15

Media: antaranews.com

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor mengatakan bahwa Muara Wahau (kabupaten kutai timur) dan palaran (kota samarinda) menjadi wilayah yang memiliki hari tanpa hujan terpanjang pada periode dasarian II (10-20 januari) yaitu dengan enam hari berturut-turut.  Kemudian pada curah hujan dasarian III (21-31) Januari 2024, wilayah Kaltim diprakirakan terjadi hujan pada kategori menengah antara 50 - 150 mili meter (mm) dengan peluang lebih dari 60 persen. Kecuali kutim bagian barat yang diperkirakan terjadi hujan kategori rendah antara 0-50 mm dengan peluang 50%-60%. Pada prakiraan deterministik curah hujan dasarian III Januari 2024, wilayah Kaltim diprakirakan terjadi curah hujan dengan intensitas rendah hingga menengah berkisar antara 20 - 150 mm. untuk wilayah Kabupaten Kutai Barat, Mahakam Ulu, Paser, Penajam Paser Utara bagian selatan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara bagian timur akan terjadi hujan dengan intensitas tertinggi berkisar 100 - 150 mm.

2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun