Mohon tunggu...
Nurul Ramadhan
Nurul Ramadhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UINSU

Nim : 0701172062, Jurusan : Ilmu Komputer, Pakultas : Sains dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanggapan Islam Mengenai Berita Palsu

18 Agustus 2020   08:10 Diperbarui: 18 Agustus 2020   08:10 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.” (HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra 10/104 dan Abu Ya’la dalam Musnad-nya 3/1054)

Hukuman bagi seseorang yang suka asal dan tergesa-gesa dalam menyebarkan informasi atau pun berita tanpa menelitinya terlebih dahulu maka di akhirat kelak akan mendapatkan balasannya nanti. Sebagai mana disebutkan dalam hadis,

Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan mimpi beliau,

“Tadi malam aku bermimpi melihat ada dua orang yang mendatangiku, lalu mereka memegang tanganku, kemudian mengajakku keluar ke tanah lapang. Kemudian kami melewati dua orang, yang satu berdiri di dekat kepala temannya dengan membawa gancu dari besi. Gancu itu dimasukkan ke dalam mulutnya, kemudian ditarik hingga robek pipinya sampai ke tengkuk. Dia tarik kembali, lalu dia masukkan lagi ke dalam mulut dan dia tarik hingga robek pipi sisi satunya. Kemudian bekas pipi robek tadi kembali pulih dan dirobek lagi, dan begitu seterusnya.”

Di akhir hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat penjelasan dari malaikat, apa maksud dari kejadian yang telah beliau lihat yaitu,

“Orang pertama yang kamu lihat, dia adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Dia dihukum seperti itu sampai hari kiamat, kemudian Allah memperlakukan orang tersebut sesuai yang Dia kehendaki.” (HR. Ahmad no. 20165)

Agama islam Sangat melarang menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, sebagaimana Rosulullah pernah melarang Mu'az bin Jabal untuk menyebarkan ilmu yang dia peroleh karena khawatir akan menimbulkan salah paham ditengah-tengah kamum muslimin. Bukan hanya itu, negara pun sangat melarang penyebar berita palsu (hoax), dengan terancam hukuman pidana.

Allah SWT telah memberikan penjelasan kepada kita agar selalu berkata benar dan jujur, terlebih dalam menyampaikan sebuah informasi atau berita, Karena menyampaikan sebuah pesan kebenaran merupakan kunci dalam meraih kebahagiaan. Allah SWT sangat mengencam orang yang menyebarkan berita bohong sebagai mana di jelaskan dalam Al-Qur'an.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, disebabkan oleh pembicaraan kamu tentang hal itu (berita bohong itu)."

"(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar."(QS. An-Nur 24: Ayat 14-15)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun