Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kereta Api Ramah Lansia

23 Oktober 2024   22:57 Diperbarui: 23 Oktober 2024   23:52 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koper di pinggir jendela (dokpri)

Seiring perkembangan teknologi, pemesanan tiket kereta api juga menyesuaikan. Aplikasi seluler untuk kemudahan pemesanan tiket diawali sejak masa-masa Ignasius Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI. Gebrakan yang membuat wajah perkeretaapian Indonesia moncer.

Aplikasi ini selalu disesuaikan dengan zaman. Dilanjutkan oleh penerusnya Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT KAI kini. Fitur Access by KAI semakin dilengkapi. Bukan hanya untuk kereta antar kota, terintegrasi dengan kereta lokal, commuter line, LRT, bandara maupun Whoosh.

Demi kenyamanan berkereta api, kami para lansia juga perlu kesadaran mau belajar. Setidaknya tidak alergi dengan aplikasi. Pengalaman berkereta menjadi wahana mendidik kami lansia. Lah seturut dengan gaya KAI yang Mendidiek Jadi Lebih Baik.

Beneran sudah mencoba fasilitas reduksi harga tiket? Ini salah satu buktinya. Melakukan pembelian tiket Argo Sindoro via aplikasi. Memilih keberangkatan pagi dari Semarang 06.00 sampai Gambir 11.40. Pertimbangan hari kerja, simbok dapat naik kendaraan sendiri di siang hari

Melaju bersama Argo Sindoro di pagi hari (dokpri)
Melaju bersama Argo Sindoro di pagi hari (dokpri)

Ini dia tangkap kamera saat sampai di stasiun Tawang yang sekarang bernama Semarang Tawang Bank Jateng sebelum mentari terbit. Suasana peron masih lengang. Seperti biasa bawaan standar minimal berupa tas selempang untuk tiket dll, ransel cangkul eh laptop dan 1 koper ukuran kabin.

Peron stasiun Tawang di pagi sunyi, kompartemen kabin saat tidak berjejal barang (dokpri)
Peron stasiun Tawang di pagi sunyi, kompartemen kabin saat tidak berjejal barang (dokpri)

Lah meski hanya 1 koper kabin mengapa terlihat dipanggul ringan porter? Terpikat dengan krida seorang porter, beliau membantu memandu penumpang yang cetak boarding pass di mesin. Tanpa kentara beliau mengarahkan masukkan kode booking, cari lalu cetak tiket.

Aha sebenarnya kini tidak perlu cetak boarding pass di mesin anjungan. Melalui aplikasi kita dapat melakukan boarding secara daring, mendapat e-boarding yang siap ditunjukkan kepada petugas. Perkembangan berikutnya dengan face recognition.

Penataan porter sangat terasa. Selain membantu penumpang membawakan barang, beliau bersama dengan petugas stasiun berbaris saat kereta berangkat. Ungkapan selamat bertugas kepada masinis serta awak kereta juga bagi penumpang.

Menyimak barisan salam pemberangkatan dari arah stasiun dan dari gerbong kereta api menghadirkan rasa syukur. Kesatuan tim perkeretaapian dalam tugas. Salam dan doa yang menghangatkan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun