Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Limbuk Sewindu di Kompasiana, Shelter 403/200

18 Oktober 2024   14:21 Diperbarui: 18 Oktober 2024   15:12 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jagad Kompasiana terasa kian semarak. "Empat kali empat, enam belas. Sempat, tidak sempat ucapkan ultah Kompasiana ke-16!" Demikian pantun dari pengelola. Baiklah Limbuk berceloteh sewindu di Kompasiana, shelter 403/200.

Bila Kompasiana menjalani kiprahmya selama 16 tahun kiranya menjadi periode awal dari masa panjang dihadapannya. Limbuk menengok statistik terhitung sewindu alias delapan tahun bergabung. Yup separuh dari usia Kompasiana kini.

Bagi Limbuk, jagad Kompasiana adalah padepokan luar biasa. Kawah candradimuka pembelajaran kepenulisan. Nyantrik alias ikut belajar dijalani dengan riang pun lucu.

Mendaftar tanpa syarat berlebihan. Dibebaskan memilih kelas kepenulisan aneka kategori. Pastinya Limbuk memilih yang sesuai dengan perilaku gawan bayinya. Eh gawan bayi itu talenta kemampuan dasar, bakat ataupun kesukaan. Ketitipan juga suara kembarannya, simbok kebun.

Sewindu atau 8 tahun nyantrik di Kompasiana, sekarang Limbuk kelas berapa nih. Bila masuk mulai kelas bermain mestinya sudah kelas 5. Apalagi kalau langsung dari kelas 1 kini jadi siswa kelas 8. Belum lagi jalur kelas akselerasi.

Inilah uniknya kebebasan menentukan jenjang di sekolah menulis Kompasiana. Meski sudah sewindu, Limbuk belum beranjak jauh dari kemampuan saat bergabung. Berkali remidi pengulangan dan tinggal kelas. Lansia penerima reduksi 20% dari KAI santai.

Lah tidak takut di drop out kan habis tuh masa belajarnya. Ooh Kompasiana menganut pembelajaran sepanjang hayat. Tidak masalah bertahun hingga sewindu tanpa peningkatan berarti. Jadilah semacam perjalanan menulis, dinikmati tanpa diburu waktu.

Tulisan pada dasarnya adalah ucapan yang disampaikan melalui simbol aksara. Perilaku ceriwis juga dapat ditransformasi dalam tulisan. Nah keseharian Limbuk mengikuti irama kehidupan dapat dituangkan dalam tulisan.

Menikmati proses tanpa batasan waktu. Bagi Limbuk, berkompasiana laiknya ameng-ameng, melakukan kegiatan menyenangkan layaknya bermain yang dilakukan hati. Tidak diburu waktu ataupun target.

Pemanggungan lakon keseharian secara alami. Limbuk menyuarakan lingkungan kecilnya. Gaya santainya menikmati persahabatan antar warga di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun