Siang menyengat di tengah hamparan persawahan. Kami mengelilingi suatu sumber air. Terlihat rentangan pipa ke segala arah.
Bersyukur atas anugerah Illahi sumber air alami di tengah hamparan persawahan. Berterima kasih mendapat fasilitas penguatan bangunan air dan sarana distribusi. Pematang air mengular hingga ke ujung persawahan.
Mari lihat pintu air arah pukul 12 dekat pohon rindang. Lumrahnya air mengalir keluar dari sumber air melaluinya. Luapan air akan mengisi ruang penampungan dan didistribusikan ke areal penanaman melalui pematang air.
Terlihat kosong kan tandon tampung aliran irigasi alami? Penanda tiada aliran melampai dasar pintu air. Penyusutan isi oleh penurunan muka air di sumber alami.
Tanaman di lahan kami terkulai. Daun jagung tergulung. Rumpun padi mengalami kekeringan. Mengiringi kucuran peluh kami petani. Fenomena alam di luar kekuasaan pengingat keterbatasan.
Lahan kami perlu pengairan. Secara alami air tidak mampu menjangkau lahan kami. Air permukaan sumber turun di bawah ambang normal. Karunia akal budi membimbing kami.
Kami melakukan intervensi terhadap aliran alami dari sumber air. Air kami sedot dinaikkan dan dialirkan ke lahan. Berjajar mesin pompa air bekerja, saat itu mencapai 8 tersebar seputar keliling sumber air.