Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lenjongan dan Es Dawet Telasih Pasar Gede Hardjonagoro Solo

2 Februari 2024   05:30 Diperbarui: 2 Februari 2024   05:31 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lenjongan (sumber gambar:warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

Dawet Telasih pengalir rezeki (dokumen pribadi)
Dawet Telasih pengalir rezeki (dokumen pribadi)

Duduk menanti layanan semangkuk racikan sumsum, cendol, biji telasih, ketan hitam, tape, gula merah pun santan plus es batu. Segar dingin. Tersedia durian bagi peminat khusus.

Perjalanan panjang pebisnis es dawet telasih sejak berdirinya Pasar Gede. Kios ini dikelola oleh keturunan ketiga dari penjual awalnya. Mata dan telinga menangkap perputaran uang dalam bisnis es dawet.

Semangkuknya 14K tanpa durian. Lah kalau pesan 20 cup apalagi nambah beberapa pernik penganan. Beberapa lembar merah seratusan ribu rupiah berpindah tangan. Mengikuti perkembangan metode pembayaran, jepret ponsel transaksi berlangsung.

Lambung tengah sudah diisi energi, pemantik memori suasana saba pasar. Lenjongan dan es dawet telasih memasok kenangan dan cerita. Simbok mengulangi lagi los jamu racikan. Empon-empon, simplisia basah kering menguarkan aroma khas jamu. Lain kali disajikan tersendiri.

Keluar dari pasar. Lingkungan sekitar berganti dandanan dari suasana Natal Tahun Baru bersiap menyambut acara Imlek. Denyut nadi pasar selalu baru. Kadang tenang diselingi riuh. Terima kasih lenjongan dan es dawet telasih pengikat rasa keterdekatan Kota Solo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun