Kesehatan salah satu berkat yang sangat berharga. Alam menyediakan aneka pemelihara sahabat sehat yang praktis. Mari telaah buah Alpukat dan daun Salam, sahabat sehat kita.
Mengawali tahun baru dan menjalani sepanjang tahun dengan tubuh yang sehat adalah dambaan. Rapor kesehatan awal tahun sangat membantu kita menata dan menjaga kesehatan. Bagian dari wujud syukur atas keseharian kita.
Rapor kesehatan dengan pemeriksaan laboratorium menurut panel sesuai kebutuhan kita. Semisal darah rutin, paket lemak, pun fungsi ginjal. Setiap kita memiliki karakteristik khas. Sehingga pemeriksaan laboratorium dapat terarah.
Nah semisal Simbok berpenanda pada total kolesterol dan asam urat yang berbintang. Artinya memiliki nilai di atas ambang normal. Perlu siasat dalam pengelolaannya baik memalui asupan obat pun penataan makanan.
Buah Alpukat dan kolesterol
Mencermati total kolesterol dan kolesterol LDL berbintang dengan nilai prediksi terkelola. Bersama dokter dibuat kesepakatan tanpa perlu asupan obat penurun kolesterol.
Berdasarkan pengalaman selama ini, tubuh merespon baik asupan buah Alpukat sebagai penjaga kolesterol. Biasanya berdampak pada peningkatan kolesterol HDL, sedikit menurunkan kolesterol LDL sehingga secara ratio masih aman.
Buah Alpukat (Persea americana) dalam bidang kesehatan dikenal sebagai anti-hiperlipidemia. Agen yang mampu menurunkan jumlah kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL). Asupan Alpukat yang memadai ditengarai mampu menjaga kadar kolesterol total.
Bukankah buah Alpukat kaya dengan lemak? Ya, Alpukat memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal pun lemak tak jenuh ganda. Bermanfaat buat kesehatan tubuh. Banyak kajian aspek farmakologi menguntungkan dari buah Alpukat.
Aneka hasil penelitian. Semisal dari mahasiswa kedokteran di salah satu PT di Medan. Pemberian buah Alpukat terlihat menurunkan kolesterol total meskipun secara uji statistik tidak nyata.
Ulasan secara naratif dari aneka sumber bacaan kesehatan, Alpukat berdampak positif pada pengelolaan kolesterol total. Baiklah mendasarkan pada pernyataan umum ini, konsumsi Alpukat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Menurut data FAO 2019, Indonesia produsen Alpukat pertama di tingkat Asia. Menduduki peringkat kelima penghasil Alpukat dunia. Produsen teratas adalah Meksiko, diikuti Republik Dominika, Peru, Kolombia. (scienceagri.com).
Kemelimpahan sumber juga kelumintuan ketersediaan, meski harga berfluktuasi antar waktu. Menjadikan alpukan sahabat penata kolesterol. Rasa enak dan mudah dalam penyajian membuat aneka variasi cara menyantapnya.
Daun Salam dan asam urat
Liburan Nataru akhir hingga awal tahun identic dengan kue manis, cemilan emping dan aneka kacang. Aha melambunglah hasil analisis asam urat di atas ambang normal. Mengenali pola ketidakdisiplinan Simbok, dokter menata kombinasi antara obat dan penataan asupan makanan.
Pelajaran berharga dari leluhur adalah meminum air rebusan daun Salam (Syzygium polyanthum). Daun Salam salah satu bumbu dapur yang sangat mudah didapat dengan harga murah. Kelezatan kuliner Nusantara salah satunya oleh aroma daun Salam.
Alam menyediakan penjaga kesehatan dari pekarangan sekitar hingga dari wadah bumbu dapur yaitu daun Salam. Rasa dan aroma air seduhannya juga netral tawar tidak menyebabkan 'penolakan' rasa.
Merunut dari salah satu laman Kementerian Kesehatan, aneka manfaat daun Salam bagi Kesehatan. Menurunkan kadar asam urat, gula darah, kolesterol, dan triglerida. Penghilang rasa sakit, mengurangi kecemasan dan stress, mencegah hipertensi, meningkatkan kesehatan jantung dan imun tubuh.
Kandungan senyawa aktif kuersetin, miristin, dan mirisetin yang berperan untuk menurunkan kadar asam urat. Bahan aktif inilah yang menjadi andalan pengelolaan asam urat dengan herbal daun salam.
Menarik mencermati kajian pemanfaatan daun Salam oleh akademisi Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma. Disajikan pada artikel bertajuk: Efektivitas Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) dalam Mengatasi Gout di Indonesia
Artikel review berbasis studi literatur ilmiah terbitan tahun 2015-2021 melalui pencarian pada Google, Google Scholar dengan menggunakan kata kunci "daun salam, flavonoid, fitokimia, gout, asam urat, hiperurisemia". Disimpulkan bahwa daun salam mampu memberikan efektivitas yang baik dalam menurunkan kadar asam urat.
Baiklah salah satu berkat dari alam adalah kemelimpahan sediaan buah Alpukat dan daun Salam. Menggunakan bahan alam buah Alpukat dan daun salam untuk menata kolesterol dan asam urat. Alpukat dan daun salam sahabat sehat secara alami. Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H