Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Limbuk Menyimak Kearifan Lokal di Kebun Raya Indrakila

6 Desember 2023   23:53 Diperbarui: 8 Desember 2023   00:05 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian depan Taman labirin Sadewa (Dokumentasi Pribadi)

Pakem pewayangan dan cerita persilatan menarik bila dipadukan. Tersemat benang merah pembelajaran kearifan lokal. Itulah yang disimak Limbuk kala berkunjung ke Kebun Raya (KR) Indrakila. Mari ikuti narasinya.

Kebun Raya Indrakila

Kebun Raya Indrakila berada di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Majasanga, Kabupaten Boyolali. Bertemakan tumbuhan hutan hujan dataran rendah Jawa bagian timur. Ditata dengan pola tematik dan penamaan taman seturut dunia pewayangan.

Kebun Raya seluas 8.9 hektar ini diresmikan pada tahun 2019. Pada tahun 2023 mendapat penetapan sebagai salah satu kebun dari 4 KR terbaik versi Badan Riset Inovesi Nasional (BRIN). Bersama dengan KR Banua (Kalsel), KR Balikpapan, dan KR Itera Kabupaten Lampung Selatan.

Limbuk kembaran simbok kebun berkesempatan dolan ke KR Indrakila akhir November ini. Cukup merogoh kocek 5.5k untuk tiket masuk. Yakin kuat memutari lahan hampir 9 hektar?

Tersedia persewaan sukuter listrik di dekat loket masuk. Kalau datang pada libur akhir pekan tersedia kendaraan wira-wiri semacam mobil kereta. Sebagai info hari Senin biasa KR ini tutup loh. Nah kunjungan di hari biasa mari sediakan sukuter alami alias kaki untuk putar KR.

Jejak Pewayangan di KR Indrakila

Peneraan nama Indrakila mengusik rasa kepo. Bukankah Indrakila adalah gunung tempat Arjuna penengah Pandawa bertapa. Buah dari ketetapan hati mendapat panah Pasopati dari Batara Siwa. Bila Indrakila dilekatkan pada KR unik ini, kiranya melimpah kearifan lokal mengalir bagi pengunjungnya.

Setidaknya diwujudnyatakan dalam 5 fungsi KR. Meliputi konservasi melestarikan keanekaragaman tumbuhan. Fungsi penelitian dan pendidikan. Serta fungsi wisata dan jasa lingkungan.

Taman Bambu Madrim. Berisi koleksi beberapa jenis bambu. Tumbuhan multi guna dengan aneka tafsir filosofisnya.

Taman Bambu Madrim di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)
Taman Bambu Madrim di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)

Dewi Madrim adalah ibunda dari si kembar Nakula dan Sadewa dalam Pandawa. Beliau rela sati mati bersama suaminya Raja Pandu. Mempercayakan putra kembarnya pada asuhan Dewi Kunti. Inikah alasan penempatan taman Madrim di bagian depan KR Indrakila?

Taman Arjuna. Menempati luasan yang membentang. Kekhasannya adalah koleksi tumbuhan lokal. Tumbuhan yang perlu dikonservasi agar tidak punah dari sejarah.

Taman Arjuna koleksi tumbuhan lokal (Dokumentasi Pribadi)
Taman Arjuna koleksi tumbuhan lokal (Dokumentasi Pribadi)

Menyusuri taman Arjuna yang luas melewati jalan yang bersih. Tertata rapi dengan paving block penyesap air hujan. Tatanan ekologis sekaligus artistik.

Menuju Taman Arjuna dan tempat Rusa (Dokumentasi Pribadi)
Menuju Taman Arjuna dan tempat Rusa (Dokumentasi Pribadi)

Taman tanaman pangkas, Sadewa. Hamparan tumbuhan yang tertata rapi dengan pola tertentu. Disusun model labirin dengan pola gunungan wayang. Secara berkala dipangkas agar rapi. Terlihat indah bila dinikmati dari ketinggian gardu pandang.

Bagian depan Taman labirin Sadewa (Dokumentasi Pribadi)
Bagian depan Taman labirin Sadewa (Dokumentasi Pribadi)

Kearifan kesediaan dipangkas untuk seturut pola. Labirin penggambaran pengembaraan. Tidak selalu mudah jalan keluar namun selalu ada jalan keluar dari suatu masalah kehidupan.

Taman Nakula diterakan bagi tematik tanaman obat. Keluarga 5 Pandawa, si kembar Sadewa yang dicatat memiliki keahlian dalam pengobatan. Mengenali dan mendayagunakan tumbuhan berkasiat obat.

Taman Nakula tema tumbuhan obat (Dokumentasi Pribadi)
Taman Nakula tema tumbuhan obat (Dokumentasi Pribadi)

Kearifan lokal tumbuhan obat berkembang dalam etnobotani jamu. Setiap komunitas lokal memiliki pengetahuan dan keterampilan meracik obat dari alam.

Taman Yudistira. Hanya sekilas memperhatikan taman Yudistira. Sulung dari Pandawa yang sangat dihormati dan disayangi oleh keluarganya.

Taman Yudistira (Dokumentasi Pribadi)
Taman Yudistira (Dokumentasi Pribadi)

Pandawa putra Raja Pandu dan Dewi Kunti adalah Yudistira, Bima, dan Arjuna. Sedangkan putra dari Dewi Madrim adalah Nakula dan Sadewa.

Ooh ternyata Limbuk terlewat amatan taman Bima dan taman Kunti. Keterbatasan kekuatan langkah hanya mampu menjelajah kurang dari seperempat areal. Itupun tidak tapis.

Koleksi tumbuhan paku ditata pada taman yang apik. Juga semacam rumah kaca. Ditengarai dengan nama Taman Abiyasa. Begawan Abiyasa adalah ayahanda raja Pandu alias Eyang/kakek para Pandawa.

Taman Abiyasa koleksi tumbuhan paku (Dokumentasi Pribadi)
Taman Abiyasa koleksi tumbuhan paku (Dokumentasi Pribadi)

Jejak cerita silat di KR Indrakila

Salah satu monumen dengan patung menjulang di bagian atas perbukitan sangat menggoda. Kamipun rela sedikit mendaki mendatanginya. Itulah monumen Sasrabirawa.

Monumen Sasrabirawa di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)
Monumen Sasrabirawa di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)

Banyak pengunjung berhenti untuk berfoto di depannya. Atau berpose dengan kaki kiri diangkat, tangan kanan teracung ke atas dan tangan kiri siaga di dada ciaatt... ajian sasrabirawa.

Bagi penggemar cerita silat Nagasasra Sabukinten karya SH Mintardja pasti langsung senyum dikulum. Yup tokoh Mahesa Djenar sang empunya ajian sasrabirawa. Semoga kekuatan ajian sasrabirawa juga melekat pada KR Indrakila. Mengelola luapan panas bumi dengan fungsi paru-paru kota.

Gerbang Pasingsingan. Ikon KR Indrakila. Gerbang ini sudah mencolok penglihatan sejak dari jembatan merah penyeberangan. Semakin memesona menikmatinya dari dekat.

Jembatan merah di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)
Jembatan merah di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)

Sekilas teringat Chiang Khai-Sek Memorial di Taipei yang hanya sempat dinikmati dari jendela bus. Eh malah menemukan di KR Indrakila. Pasingsingan adalah tokoh nyalawadi (rahasia/misterius) dan teka-teki pada cersil Nagasasra Sabukinten. Nama lainnya adalah Umbaran.

Gerbang Pasingsingan (Dokumentasi Pribadi)
Gerbang Pasingsingan (Dokumentasi Pribadi)

Berkat kejelian dan kecerdasan Mahesa Djenar, terkuak sosok Pasingsingan adalah Panembahan Ismaya dari Padepokan Karang Tumaritis. Limbuk sederhananya mengenali beliau adalah Ki Semar. Panakawan para Pandawa.

Weladalah ternyata gerbang ini sebagai pengikat alias benang merah jejak pewayangan dan cerita silat. Panembahan Ismaya alias Ki Semar simbol kearifan lokal. Semoga kesatuan simbol ini mengejawantah dalam fungsi KR Indrakila.

Sisi Ekologi Artistik

Penataan KR Indrakila mencerminkan perencanaan yang artistik ekologia. Ketersediaan kran air hujan belum sempat Limbuk coba karena terburu waktu. Hanya sempat foto saja. Hasil dari kegiatan di E house yang memproses air hujan menjadi siap minum.

Air hujan siap minum di KR Inrakila (Dokumentasi Pribadi)
Air hujan siap minum di KR Inrakila (Dokumentasi Pribadi)

Masih banyak sisi ekologi yang tersedia seperti rumah anggrek, rumah kaktus pun rumah kompos. Ada pojok energi baru dan terbarukan. Bila waktu dan tenaga longgar masih ada sajian air terjun maupun embung alit.

Peta pemandu KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)
Peta pemandu KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)

Saran buat para pengunjung ada baiknya memperhatikan sekilas peta KR Indrakila sehingga mendapat gambaran isinya. Juga bila waktu dan tenaga terbatas membuat urutan prioritas. Kalau kami asal jalan semampunya tanpa target.

Kombinasi unik belajar dan rekreasi di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)
Kombinasi unik belajar dan rekreasi di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)

Sungguh kombinasi unik mengunjungi KR Indrakila. Berekreasi, belajar, memuaskan rasa ingin tahu melalui observasi. Hingga menautkan kisah pewayangan dan cerita silat. Inilah sekilas Limbuk menyimak kearifan lokal di Kebun Raya Indrakila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun