Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Limbuk Menyimak Kearifan Lokal di Kebun Raya Indrakila

6 Desember 2023   23:53 Diperbarui: 8 Desember 2023   00:05 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuju Taman Arjuna dan tempat Rusa (Dokumentasi Pribadi)

Bagi penggemar cerita silat Nagasasra Sabukinten karya SH Mintardja pasti langsung senyum dikulum. Yup tokoh Mahesa Djenar sang empunya ajian sasrabirawa. Semoga kekuatan ajian sasrabirawa juga melekat pada KR Indrakila. Mengelola luapan panas bumi dengan fungsi paru-paru kota.

Gerbang Pasingsingan. Ikon KR Indrakila. Gerbang ini sudah mencolok penglihatan sejak dari jembatan merah penyeberangan. Semakin memesona menikmatinya dari dekat.

Jembatan merah di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)
Jembatan merah di KR Indrakila (Dokumentasi Pribadi)

Sekilas teringat Chiang Khai-Sek Memorial di Taipei yang hanya sempat dinikmati dari jendela bus. Eh malah menemukan di KR Indrakila. Pasingsingan adalah tokoh nyalawadi (rahasia/misterius) dan teka-teki pada cersil Nagasasra Sabukinten. Nama lainnya adalah Umbaran.

Gerbang Pasingsingan (Dokumentasi Pribadi)
Gerbang Pasingsingan (Dokumentasi Pribadi)

Berkat kejelian dan kecerdasan Mahesa Djenar, terkuak sosok Pasingsingan adalah Panembahan Ismaya dari Padepokan Karang Tumaritis. Limbuk sederhananya mengenali beliau adalah Ki Semar. Panakawan para Pandawa.

Weladalah ternyata gerbang ini sebagai pengikat alias benang merah jejak pewayangan dan cerita silat. Panembahan Ismaya alias Ki Semar simbol kearifan lokal. Semoga kesatuan simbol ini mengejawantah dalam fungsi KR Indrakila.

Sisi Ekologi Artistik

Penataan KR Indrakila mencerminkan perencanaan yang artistik ekologia. Ketersediaan kran air hujan belum sempat Limbuk coba karena terburu waktu. Hanya sempat foto saja. Hasil dari kegiatan di E house yang memproses air hujan menjadi siap minum.

Air hujan siap minum di KR Inrakila (Dokumentasi Pribadi)
Air hujan siap minum di KR Inrakila (Dokumentasi Pribadi)

Masih banyak sisi ekologi yang tersedia seperti rumah anggrek, rumah kaktus pun rumah kompos. Ada pojok energi baru dan terbarukan. Bila waktu dan tenaga longgar masih ada sajian air terjun maupun embung alit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun