Sebutan Sivagrha, rumah dewa Siwa. Diapit oleh candi Wisnu dan Brahma. Ketiganya adalah Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Menatap tricandi utama Prambanan dari sisi Barat sangat tenang, relatif jarang pengunjung di sisi ini. Juga dapat dinikmati dari seberang Kali Opak.
Mari lanjut ke sisi Utara. Pemandu wisata memberi kesempatan turun di Siwa Mandala. Lapangan berumput hijau rapi berlatar Candi Prambanan yang megah. Beliau merangkap fotografer dan pengarah gaya, berharap pengunjung membawa kesan Prambanan dalam memorinya.
Biasanya kerumunan pengunjung berpusat di Kawasan candi utama Prambanan atau Roro Jonggrang ini. Apalagi menyusur sejumlah bangunan candi pun naik turun tangga. Sudah kehabisan energi untuk menyisir sisi lain.
Kami lanjut ke sisi sayap Utara. Mulai dengan candi Lumbung. Berdampingan dengan candi Prambanan sebagai pusat keagamaan Hindu. Candi Lumbung adalah candi Budha.
Sejarah dan kekhasan Candi Lumbung dari penjelasan pemandu disimpan dulu. Kali ini lebih pada wisata keliling. Terlihat cukup banyak wisman menyambangi Candi Lumbung. Ada yang sewa skuter ataupun berendeng berjalan kaki.
Sebelah Utara Candi Lumbung adalah Candi Bubrah corak Budha. Selama ini mengintip Kawasan candi Bubrah dari luar pagar sisi Timur. Kini menatapnya dengan jelas dari sisi Barat dalam Kawasan Candi. Kata bubrah bermakna rusak menjadi tidak teratur. Terselip aneka cerita mitos tentangnya.