Kini Lintas Rel Terpadu (LRT, bahasa Inggris: Light Rail Transit) menambah alternatif sarana transportasi umum. Menemani MRT yang lebih dahulu beroperasi. Semoga kehadirannya menambah kenyamanan pengguna dan mengurangi kepadatan mobil pribadi di Kota Jakarta.
Usai makan siang di sebelah Wiladaltika, simbok ditawari menjajal LRT mumpung dekat stasiun Harjamukti. Baiklah, bersama mas mbak tengah dan ragil, kami berjalan menuju stasiun. Menuntaskan penasaran sekian lama mengikuti pembangunan jalur LRT saat tilik anak.
Masih nitip parkir di rumah makan, melipir ke Wiladaltika dan menyeberang ke jalur pejalan kaki. Terlihat pintu tembus dari mall Cibubur Junction ke jalur station. Konsep ketersambungan perjalanan dari statiun ke pusat pembelanjaan.
Sabtu siang yang panas di minggu ke 4 September tidak menyurutkan minat pengguna LRT. Menyimak komposisi kebanyakan adalah kelompok pedolan atau pelancong. Menjajal LRT bukan karena kebutuhan transportasi menuju tempat bekerja.
Merasakan kemegahan stasiun LRT Harjamukti. Ujung atau pangkal ya dari LRT Cibubur Line dari stasiun Harjamukti ke Dukuh Atas. Calon penumpang naik ke lantai 1 dengan pilihan tangga sambil olah raga atau eskalator.
Area lantai 1 yang lapang bersih. Calon penumpang yang memiliki kartu uang elektronik dapat langsung menempelkan kartu pada panel card reader di turnstile gate. Mengaktifkan tripod penghalang sehingga berputar dan penumpang dapat melewatinya.
Calon penumpang yang kesulitan dibantu oleh mbak dan mas petugas yang ramah. Tersedia layanan pelangan, calon penumpang cukup antre dengan teratur. Edukasi dan pembiasaan penggunaan sistem otomatis dilakukan.
Area sebelah kiri dari ruang dalam lantai 1 stasiun Harjamukti adalah tangga khusus penumpang turun dari LRT. Area layanan ada toilet, musala, ruang Kesehatan. Oh ya tersedia lift prioritas ke peron 1. Kebiasaan membawa tempat minum difasilitasi dengan isi ulang air minum.
Mari kita naik ke lantai 2 menuju peron. Kami memilih stasiun Harjamukti sebagai stasiun awal dengan harapan leluasa masuk gerbong dan memilih tempat duduk. Simbok ditawari menunggu kereta berikutnya biar bebas atau memilih LRT menuju ke Dukuh Atas yang siap berangkat.
Spontanitas simbok memilih kereta yang siap berangkat. Konsekuensinya sudah tidak mendapat tempat duduk dan siap berpegangan ke kaitan di atas. Wow animo penjajal LRT dengan tarif masih 5K luar biasa membludag. Kapan lagi, mari dijajal toh tujuan tidak jauh.
Stasiun pertama sesudah Harjamukti adalah Ciracas. Hanya sedikit penumpang yang naik, tanpa ada yang turun. Terlihat gagah sosok apartemen LRT City Ciracas, urban signature. Ooh pola pemukiman yang terhubung dengan stasiun.
Persinggahan berikutnya adalah stasiun Kampung Rambutan. Serasa dorongan ombak penumpang yang naik. Pegangan tangan sudah penuh, penumpang berdiri nyaris berhimpitan.
Saat pengumuman terdengar, aba-aba stasiun Taman Mini Indonesia Indah. Kami bergegas keluar. Segelintir penumpang turun dan dibarengi banyak penumpang naik. Pastinya gerbong semakin penuh.
Aha memang hanya melintasi 2 stasiun antara untuk petualangan awal simbok dengan waktu tempuh belasan menit saja. Menikmati sejenak suasana peron 2 tempat kami keluar dari gerbong kereta. Mas mbak bercerita ini masih stasiun awal, penumpang masih akan berjejal di hari kerja.
Tidak jauh berbeda koq dengan suasana gerbong LRT di RT sebelah. Moda transportasi ini juga menjadi pilihan para karyawan menuju tempat kerja. Mereka juga nampak asik menikmati suasana. Mari kitapun juga menikmati dengan cara yang sama.
Kamipun turun ke lantai 1 dari area peron stasiun TMII. Apabila keluar dari stasiun Taman Mini tersedia lanjutan terhubung dengan halte transjakarta Garuda Taman Mini. Sistem transportasi yang terintegrasi.
Kami tidak keluar area hanya belok kiri kembali naik escalator ke peron 1 tujuan balik ke Harjamukti. Nah kini masih tersedia waktu menunggu kereta. Saatnya menikmati suasana peron 1. Terlihat jelas saat lokomotif LRT dari Harjamukti ataupun Dukuh Atas memasuki stasiun.
Mengamati sistem pengamanan area peron dengan jalur kereta. Pagar pembatas dengan pintu otomatis yang tepat berhadapan dengan pintu gerbong. Standar pengamanan yang tidak berbeda dengan tempat lain yang kita nilai lebih maju.
Yup saatnya kembali ke stasiun Harjamukti. Kini mendapati gerbong lebih longgar dan Simbok mendapat tempat duduk. Terima kasih mbak penumpang yang dengan ramah santun menawari kursi. Beliau akan turun di stasiun Kampung Rambutan.
Mbak mas tengah mendapat tempat duduk saat penumpang turun di Kampung Rambutan. Kini lebih lapang amatan gerbong. Gerbong baru terlihat bersih kinclong. Semoga setiap penumpang ikut serta menjaga kebersihan. Persis dihadapan kursi simbok terdapat kotak PPPK standar pertolongan darurat.
Akhirnya kereta sampai di stasiun Harjamukti awal petualangan Simbok. Saatnya turun ke lantai 1, antre menempelkan kartu pada panel card reader di turnstile gate untuk keluar. Terdebet 5K untuk pengalaman menjajal LRT Cibubur Line rute Harjamukti-Taman Mini pp. Mulai 1 Oktober 2023 tarif LRT minimal 3K dan termahal 20K (sumber KAI).
Penumpang berbondong turun dari lantai 1. Hanya tersedia tangga, eskalator disediakan bagi calon penumpang. Baiklah sambil berolah raga. Kembali menyusuri jalur pejalan kaki, menyeberang ke Wiladaltika melipir ke parkiran kendaraan kami.
Terima kasih LRT Jabodebek Cibubur Line untuk pengalaman yang boleh simbok cicip. Moda transportasi kita sejajar koq dengan negara tetangga. Mari kita nikmati dan jaga bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H