Menjadi ramai pengunjung ketika perpanjangan jalur kereta api komuter Yogya-Solo. Tidak lagi berujung di stasiun Balapan kini sampai di pinggiran kota. Palur menjadi ujung dan pangkal pelancong ke aneka destinasi Karanganyar.
Melongok fasad cantik bangunan stasiun Palur. Menapaki gerbang keberangkatan dan pintu keluar yang hanya berjarak sekian meter. Deretan warung berada di luar areal stasiun dipisahkan oleh pintu mungil.
Saya tiba di stasiun Palur pk 09.18 ngapain saja ya tidak ada tempat duduk khusus ruang tunggu luar. Di dalam ada kereta komuter akan berangkat ke Yogya. Ooh mengapa tidak masuk ke peron sekaligus menjajal kereta api komuter Palur-Yogya.
Nah, pk 09.37 simbok cukup menempelkan kartu pada panel card reader di turnstile gate. Gerbang sempit yang memungkinkan satu orang lewat dalam satu waktu. Lah kartu uang elektronik simbok tidak terespon. Petugas mengarahkan ke loket untuk diaktifkan.
Kartu uang elektronik lolos tempel. Mengaktifkan mekanisme dan memungkinkan untuk mendorong tripod penghalang sehingga berputar.
Sampailah di peron stasiun Palur dengan ruang tunggu mungil bersih. Deretan pot dengan tanaman menghiasi ruang tunggu. Secara berkala petugas kebersihan menyapu lantai. Jarang sekali yang duduk di kursi tunggu.
Ya stasiun Palur jadi stasiun awal. Kereta api menunggu cukup waktu sebelum jam keberangkatan. Penumpang dapat segera masuk gerbong memilih tempat duduk. Sebaliknya penumpang turun bergegas keluar stasiun.