Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Warisan Geologi Lava Bantal Berbah

28 Juli 2023   10:10 Diperbarui: 28 Juli 2023   21:56 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kali Opak dan lava bantal (Dokumentasi Pribadi)

Telah 4A Lava Bantal Berbah

Menyatukan laboratorium alam dan wisata tentunya perlu memenuhi beberapa aspek Diantaranya 4 A dalam pariwisata. Attraction, Accesability, Amenities, dan Acillary.

Attraction alias daya tarik wisata. Taman lava bantal ini memiliki daya tarik wisata yang sangat khas kuat. Apalagi wisata dengan minat khusus, geologi dan susur alam Kali Opak.

Accesability atau aksesbilitas. Lokasi sangat strategis mudah dijangkau dari berbagai arah. Dari Solo, Yogya, ataupun Wonosari. Dekat dengan kluster wisata yang bertebaran. Kondisi jalan sangat mendukung kelancaran menjangkaunya.

Pengunjung dari luar kota dapat menggunakan aneka moda transportasi. Transportasi udara, darat (kereta api, bus pun kendaraan pribadi). Dapat diintegrasikan dengan minat wisata lain.

Amenities merujuk pada fasilitas. Setidaknya fasilitas parkir, tempat berteduh berupa gazebo, warung sederhana penyedia makanan minuman. Selasar sepanjang tepian Kali Opak menjadi spot pengambilan foto bersama yang unik.

Ancillary (kelembagaan yang menyediakan layanan tambahan). Taman wisata Lava Bantal Berbah tidak hanya masalah wilayah wisata. Terkait dengan aneka pemangku kepentingan. Semisal laboratorium geologi baik dari Lembaga Pendidikan maupun departemen terkait. Aspek geopark taman kebumian.

Demikian selintas longokan dari Lava Bantal Berbah. Ekpose gunung api purba dan sapaan gunung api Merapi disatukan oleh Kali Opak. Disertakan tautan yang berkaitan bagi perunut yang ingin mendalaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun