Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Warisan Geologi Lava Bantal Berbah

28 Juli 2023   10:10 Diperbarui: 28 Juli 2023   21:56 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warisan Geologi Lava Bantal Berbah (Dokumentasi Pribadi)

Lava Bantal Berbah merupakan artefak sejarah bumi yang dicirikan dengan adanya batuan lava basalt berstruktur bantal berumur 56 juta tahun lalu. (geoparkjogja.jogjaprov.go.id). 

Yogya memang istimewa. Bukan hanya sosial budaya termasuk bentang alam dan warisan geologi. Ah sejatinya setiap jengkal muka bumi ini adalah warisan geologi. Yuk bersama melongok Lava Bantal Berbah.

Taman Lava Bantal

Menyengajakan diri singgah sejenak di Lava Bantal geoheritage. Lokasi Lava Bantal Berbah berada Kali Opak, Perbatasan Desa Jogotirto-Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lava bantal Berbah (Dokumentasi Pribadi)
Lava bantal Berbah (Dokumentasi Pribadi)

Mudah sekali dijangkau. Mau dari jalur utama Yogyakarta Solo? Dari Solo sebelum bandara Adi Sucipto belok kiri. Mampir dari arah Selatan Yogya, mengikuti jalur Wonosari, sebelum jalur Piyungan belok kiri. Ah ikuti panduan Google Map juga mudah.

Penanda Lava Bantal terlihat di sebelah jembatan Kali Opak. Kini didandani berupa taman wisata warisan geologi. Tersedia lahan parkir memadai. Pengunjung dapat menikmati di sepanjang bantaran Kali Opak. Mencelupkan diri di air jernih kebiruan.

Kali Opak dan lava bantal (Dokumentasi Pribadi)
Kali Opak dan lava bantal (Dokumentasi Pribadi)

Ke arah hulu terlihat jembatan utama jalur transportasi. Sedikit dibawahnya agak rendah terdapat jembatan pejalan kaki, menikmati Kali Opak ke arah taman tebing batuan. Melintas bergantian ya. Di bagian ujung ada penjelas situs geologi yang Mei 2023 tulisan sayang kurang jelas. Ke arah hilir terlihat jembatan biru.

Sejumlah pengunjung nampak bersantai di area ini. Beberapa gazebo yang tersedia di taman menjadi pilihan bersantai. Dapat menikmati bentang lava bantal dari kejauhan.

Selasar pinggir Kali Opak dan lava bantal (Dokumentasi Pribadi)
Selasar pinggir Kali Opak dan lava bantal (Dokumentasi Pribadi)

Menjejakkan kaki di selasar sempit tepian Kali Opak. Menjejak warisan geologi. Spot ini wira-wiri di media sosial diunggah para goweser yang dolan pinggir kali dan berpose dengan sepedanya.

Oh ya mari bersama kita jaga kebersihan. Terlebih kelestarian warisan geologi berharga ini. Kehidupan saat ini berawal dari peristiwa geologi masa lampau. Kondisi kini menjadi jejak peradaban generasi mendatang.

Warisan geologi Lava Bantal Berbah

Lava bantal merupakan jejak aktivitas gunung api bawah laut. Lava panas bertemu air dingin segera membeku dengan bentukan khas. Lanjut dengan peristiwa pengangkatan dari bawah laut. Berpadu dengan endapan dari aktivitas gunung api kini yaitu Gunung Merapi.

Sketsa yang diunduh dari geoparkjogja.jogjaprov.go.id menunjukkan bentang alam unik. Bagaimana gerusan Kali Opak yang berhulu dari Gunung Merapi menyingkap batuan purba. Menurut kajian ada beberapa singkapan, namun di Berbah yang paling kentara.

Tak heran bila Lava Bantal Berbah menjadi laboratorium geologi alam, aneka kajian dilakukan. Para ahli berdatangan menyimak gejala geologi ini. Tidak mengapa kita orang awam ikutan melihat lava bantal yang diperkirakan berumur 56 juta tahun.

Lokasi dan ekpose lava bantal (sumber: geoparkjogja.jogjaprov.go.id)
Lokasi dan ekpose lava bantal (sumber: geoparkjogja.jogjaprov.go.id)

Terpikat menikmati singkapan lava bantal gunung api purba berdampingan dengan batu pasir vulkanik muntahan Gunung Merapi yang dibawa oleh Kali Opak. Amatan mata awam terlihat batuan masif bergurat rekahan bersanding dengan tebing berlapis

lava bantal lukisan batuan purba (Dokumentasi Pribadi)
lava bantal lukisan batuan purba (Dokumentasi Pribadi)

Seolah menikmati kanvas alam lukisan batuan. Merupa oleh aktivitas geologi dan gerusan Kali Opak. Mata rantai penghubung antara masa purba dan kini.

Telah 4A Lava Bantal Berbah

Menyatukan laboratorium alam dan wisata tentunya perlu memenuhi beberapa aspek Diantaranya 4 A dalam pariwisata. Attraction, Accesability, Amenities, dan Acillary.

Attraction alias daya tarik wisata. Taman lava bantal ini memiliki daya tarik wisata yang sangat khas kuat. Apalagi wisata dengan minat khusus, geologi dan susur alam Kali Opak.

Accesability atau aksesbilitas. Lokasi sangat strategis mudah dijangkau dari berbagai arah. Dari Solo, Yogya, ataupun Wonosari. Dekat dengan kluster wisata yang bertebaran. Kondisi jalan sangat mendukung kelancaran menjangkaunya.

Pengunjung dari luar kota dapat menggunakan aneka moda transportasi. Transportasi udara, darat (kereta api, bus pun kendaraan pribadi). Dapat diintegrasikan dengan minat wisata lain.

Amenities merujuk pada fasilitas. Setidaknya fasilitas parkir, tempat berteduh berupa gazebo, warung sederhana penyedia makanan minuman. Selasar sepanjang tepian Kali Opak menjadi spot pengambilan foto bersama yang unik.

Ancillary (kelembagaan yang menyediakan layanan tambahan). Taman wisata Lava Bantal Berbah tidak hanya masalah wilayah wisata. Terkait dengan aneka pemangku kepentingan. Semisal laboratorium geologi baik dari Lembaga Pendidikan maupun departemen terkait. Aspek geopark taman kebumian.

Demikian selintas longokan dari Lava Bantal Berbah. Ekpose gunung api purba dan sapaan gunung api Merapi disatukan oleh Kali Opak. Disertakan tautan yang berkaitan bagi perunut yang ingin mendalaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun