Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kidung Musim Silih Berganti

4 Juli 2023   11:25 Diperbarui: 4 Juli 2023   11:42 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silih berganti (Dokumen Pribadi)

[Musim silih berganti. Ada saat menanam. Menggemburkan tanah juga memupuk. Saat hati terasa dingin senyap karena hama menyerang. Merasa semplah karena hasil karya terbatas berkejaran dengan kebutuhan.]

Mari singgah di: Pesona rumput, kaelokaning suket

Mangsa silih gumanti. Rendheng ginantosan ketiga. Segara kang anteng kasanding ing ombak kang nggegirisi. Lampah ing margi lempeng kaseling rumpil ndeder perenging ardi.

[Musim silih berganti. Musim penghujan berganti kemarau. Laut yang tenang berdampingan dengan ombak yang mengerikan. Jalan yang lurus diselingi oleh ruas yang sulit menanjak lereng perbukitan]

Mangsa silih gumanti. Kasarasan kadya kurva U. Wekdal lare alit gampil dumawah sakit. Mekaten ugi wekdal ndhungkap sepuh. Wonten kemawon kawontenan kang adamel ringkinging raga.

[Musim silih berganti. Kesehatan bagaikan kurva U. Masa kanak-kanak mudah jatuh sakit. Begitu juga saat jelang menua. Ada saja keadaan yang memicu keringkihan kelemahan raga.]

Mangsa kang silih-gumanti, samukawis mung endah. Nelakaken raos pasrah jroning pangajeng-ajeng. Ugi raos sokur kang mijil saking meneping manah.

[Musim silih berganti, segalanya indah. Ungkapan rasa pasrah dalam pengharapan. Juga rasa syukur yang tumbuh berasal dari hati yang menep. Menep menepikan diri dari gejolak.]

Mari bersama merasakan....Kidung musim silih berganti, segalanya indah.

Catatan:

Ikut nguri-uri menghidupi dan dihidupi oleh bahasa daerah Jawa bagian budaya bangsa. Yook disambung dengan bahasa daerah lain. Indonesia kaya ragam bahasa daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun