Setiap petugas mengenakan hati abdi dalem. Pengingat bahwa ladang tugas apapun adalah abdi dalem. Kepanjangan tangan dari pemimpin yang juga kepanjangan pemeliharaan Illahi. Menjadikan setiap pilihan tugas keseharian sebagai pemeliharaan kehidupan.
Usai bersiap secara fisik dengan mengenakan seragam tugas lanjut dengan penyiapan misi. Foto yang dikirim oleh adik, persiapan di joglo Kadipaten. Kadipaten adalah kelurahan di Kemantren Kraton, berada di lingkungan keraton. Berbaur aneka petugas grebeg ageng.
Mari lanjut kita ikuti perarakan. Petugas memikul gunungan di bagian pundak badan. Melihat ukuran gunungan dan blandar palang usungan ukuran lumayan besar. Tentunya suatu beban berat yang dipikul Bersama.
Pundak bagian tubuh dengan kekuatan besar. Memikul gunungan dengan sepenuh tenaga. Meyakini gunungan adalah simbol curahan berkat yang harus disampaikan kepada semua pihak yang berhak. Â Gunungan berkat bukan disunggi di atas kepala ataupun dijinjing ringan dengan tangan.
Namun dipikul di bahu pundak yang kuat. Tan kena sinangga miring. Tidak boleh dipandang enteng, demikian nasihat para sesepuh. Amanah mengusung berkah bagian dari saluran berkat kepada sesama.
Selain arahan punggawa di depan barisan arak-arakan pawai gunungan terlihat barisan sistem banjar. Petugas di sebelah pemikul. Kesadaran akan beban berat dibarengi dengan strategi. Tambal sulam petugas pengusung, pergantian tanpa kentara selama perarakan. Strategi kekompakan menunaikan misi.
Tantangan kanca gladak pengusung gunungan bukan hanya pada beratnya amanah yang dipikul. Ketidak sabaran warga untuk segera ngalap berkah adalah ujian. Adik bercerita, pagar betis petugas keamanan melindungi petugas pengusung gunungan.
Pengingat sebagai warga penikmat ngalap berkah, kita juga sering tidak sabar. Kawalan makin ketat mendekati titik peletakan gunungan. Mengingat titik bahaya serbuan warga saat petugas menurunkan gunungan berpotensi petugas kejepit pikulan. Belum lagi terdorong oleh gerakan masa.