Selokan Van Der Wijck dan Buk Renteng. Berkisah tentang nadi kehidupan. Cagar budaya pengikat sejarah dan masa depan. Yook bersama menyusur selokan.
Jalur utama dari Yogyakarta jalur lingkar luar Barat ke Magelang umumnya melalui Jl Magelang -- Yogyakarta. Sesekali mari melipir dari jalur lingkar luar Barat menyusuri Gamping, Godean, Sayegan, Tempel menuju Magelang.
Perjalanan melipir dengan bonus luar biasa. Cagar budaya selokan Van Der Wijck atau lebih sering disebut Buk Renteng. Kawasan ini sering dibicarakan dan jadi jujugan para goweser. Selokan air jadi magnet incaran simbok kebun penyuka cagar.
Menyusuri sepotong ruas selokan Van Der Wijck
Bermula dari pasar Godean yang sedang direhap, perjalanan mengikuti bantuan peta Google hingga di Pasar Balangan. Hehe patokan paling mudah menggunakan pasar. Selanjutnya mengikuti GPS gunakan penduduk setempat alias bertanya langsung kepada warga.
Meluncur sepanjang jalan Nyangkringan. Nah terlihat selokan berada di ceruk antara jalan dengan pemukiman penduduk. Air berwarna kecoklatan pada bulan Maret 2023 masih musim penghujan. Kondisi saluran sangat terpelihara dan air mengalir lancar.
Inilah Buk Renteng, berada di dusun Tangisan, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Buk Renteng berasal dari bahasa daerah Jawa. Buk dengan u disuarakan antara u dan o, artinya tembok rendah. Renteng (disuarakan seperti geser) artinya berjajar panjang.
Pada bagian ini posisi selokan saluran air berada lebih tinggi dari badan jalan. Melintas di atas jalan simpang ke desa lainnya, atau jalan simpang berupa trowongan di bawah kanal air. Ruas lainnya kanal melintang di atas kali alami.