Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jelajah Kuliner Nusantara | Lemper dan Jadah Manten Warisan Budaya Takbenda

26 April 2023   21:43 Diperbarui: 26 April 2023   21:44 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang bersifat konstan. Bahan dasar yang tetap yaitu beras ketan. Disajikan berlapis dengan isi di bagian tengah.

Lemper warisan budaya takbenda

Lemper melalui serangkaian proses panjang mendapat penetapan sebagai warisan budaya takbenda tingkat nasional. Ditetapkan pada tahun 2021, pengusul Provinsi DI Yogyakarta. Memiliki Nomor Registrasi 202101280. Domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional. 

Penetapan lemper sebagai warisan budaya takbenda memiliki banyak implikasi. Merasuk pada ranah kognitif, pemahaman lemper sebagai bagian identitas budaya bangsa. Ranah afektif, bagaimana menghidupi kebanggaan lemper sebagai kuliner bergengsi.

Pun psikomotorik memelihara keterampilan penyajian dan kreasi lemper. Kontekstualisasi berkesinambungan agar lestari dalam kancah kuliner Nusantara hingga internasional. Bukan hanya kudapan masa lalu yang dihindari generasi kini.

Lemper sebagai jendela budaya bangsa

Kuliner adalah produk budaya. Bagaimana masyarakat memahami dan mensyukuri potensi kelokalan alam setempat. Menghembusinya dengan nilai kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat. Sejumlah filosofi lemper kita dapatkan.

Mari telaah bahan dasar lemper yaitu ketan (sticky rice). Memiliki sifat lekat dengan keberadaan amilopektin. Dimaknai sebagai kemampuan merekat persatuan dalam komunitas.

Bagaimana dengan rasa? Ketan dibumbui dengan aneka rempah menghadirkan rasa gurih. Begitupun dalam kehidupan setiap pribadi dilambangkan dengan gurihnya lemper. Kehadiran yang berarti dalam lingkungannya.

Tampilan lemper dari kulit terluar adalah daun pembungkus, diikuti ketan dan berintikan isian cacahan daging atau ikan. Ajaran untuk menempatkan inti keunggulan pribadi yang dibalut oleh kesederhanaan. Saat kecil terpana mengangguk mendengar penjelasan Simbah akan karakter lemper.

Nah, ini dari aspek kerata basa alias pemaknaan bahasa. Lemper, yen dialem aja rumangsa memper. Dialem artinya diberi pujian, memper adalah layak unggul. Saat menerima pujian mari jauhkan dari rasa layak unggul. Bisa jadi pujian itu kembang lambe atau pemanis percakapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun