Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

K-rewards ala Simbok dan Limbuk

7 Maret 2023   20:34 Diperbarui: 8 Maret 2023   01:06 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tangan dan cabai (sumber:istockphoto.com)

Simbok kebun sedang ngobrol dengan saudara kembarnya, Limbuk.

"Sis Limbuk, kenapa sempoa dimainkan dengan kasar dan bibir manyun pecuca-pecucu?"

"Ini loh mBok, sedang atur strategi untuk menjolok K-rewards yang menggoda di Kompasiana"

"Bukankah sudah ada persyaratan dan pengaturan yang transparan"

"Itu dia, Limbuk sudah memenuhi persyaratan dasar, modal untuk menjajal. Ini pengin melaju ke pasar modal eh bursa K-rewards. Beuh sulitnya. Menggaet 3K unique view (UV) per bulan."

Sambil mencomot tahu bacem nyeplus cabe rawit, Simbok sok cool mencuit. "Kan hanya perlu 3K UV."

Sewot tidak mau kalah, Limbuk menggigit cabe paling merah plus tahu, bonus meringis kepedasan.

"Simbok, UV itu beda dengan hitungan page view (PV) di artikel, loh. Menurut Mas Kevin, admin kece Kompasiana mudahnya 50% dari PV. Artinya Limbuk minimal harus meraup 6K PV."

"Trus, masalah buat lo. Beberapa sobat K'ner piawai meracik artikel dengan belasan K PV."

"Hadeh Simbok, bukankah kita 11-12. Kelas 100 PV per artikel."

Mendemonstrasikan tarian jemari di sempoa dan corat-coret strategi hitungan, Limbuk menyorongkannya ke muka Simbok.

"Artinya kita perlu 6000 PV/100 PV/artikel alias 60 artikel. Lah sehari 2 artikel. Tak ubahnya iklan minuman probiotik, hehe."

Sambil bangkit, Simbok menggamit bahu Limbuk. "Mau K-rewards, kebun rewards ala Simbok? Yook bantu panen cabe rawit di kebun."

"Beneran, syaratnya terukur kah?". Sahut Limbuk antusias bergegas.

"Pasti. Minimal mampu panen 10 kg cabai rawit. Lanjut setiap perolehan 1 kg berikutnya memperoleh kebun (K) rewards sebesar 10K. Sehari bisa 100K, sebulan 3 juta." Jelas Simbok sambil ngeloyor ke kebun.

"Alamak.... Bisa cabean kepanasan nih tangan. Tobat, setiap orang punya jalan rezekinya masing-masing."

"Eits, bentar mBok. Limbuk akan pakai robot panen cabai kepunyaan Teteh AI (artificial intelligence)." Seru Limbuk sambil menimpuk Simbok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun