Begitupun turunannya dalam sosiologi. Masyarakat atau struktur sosial dipandang sebagau kesatuan 'organisme hidup' alias satu tubuh. Setiap elemen terhubung menjadi penyusunnya. Setiap individu saling membutuhkan untuk mendukung keutuhan masyarakat.
Saling membutuhkan, sekilas mengisik sisi kemandirian. Mengapa harus butuh orang lain. Melalui pendekatan persepsi keutuhan, orkestra saling membutuhkan menjadi suatu kekuatan. The power of saling membutuhkan.
The power of saling membutuhkan
Menerawang jejaring relasi saling membutuhkan, terbayang pola energi saling membutuhkan. Aneka telaah lahir dari relasi saling membutuhkan. Ini racikan sederhana sebatas pemahaman simbok saja.
Kesepadanan. menganalogikan organisme hidup yang tersusun oleh banyak organ tentunya setiap organ memiliki tugas yang spesifik berbeda. Terangkum makna kesepadanan fungsi. Kesepadanan melahirkan saling menghargai.
Kesepadanan fungsi tidak selalu diikuti kesetaraan dalam renumerasi. Pun hak dan kewajiban. Kesepadanan yang diikuti respek antar organ. Kesepadanan yang menghargai perbedaan ukuran pun peran.
Saling menyempurnakan. Setiap individu laiknya keping puzzle penyusun obyek atau organisme kehidupan. Setiap keping menjadi penyempurna keping yang lain. Menjadikannya suatu kesatuan utuh hidup.
Menggunakan gambaran ala kebun lebih sederhana. Ibarat taman mini. Keberadaan si tinggi berdaun runcing menyempurnakan paduan si tajuk bulat. Kehadiran si putih penegas cerianya si merah. Komposisi saling menyempurnakan.
Pengingat dan pengendali diri. Energi melaju sama pentingnya dengan tenaga mengerem dan mengendalikan diri. Nggak kebayang kan kalau suatu kesatuan hanya mampu melaju cepat. Perlu pengendali dan rem untuk dapat melaju lebih rampak sesuai tujuan.
Saling membutuhkan menumbuhkan energi pengingat dan pengendali diri. Agar satu organ tidak kebablasen bertumbuh mandiri dan mengubah fungsi kesatuan. Ada waktu jeda berkaca berefleksi.
The power of saling membutuhkan yang merangkum kesepadanan, saling menyempurnakan serta pengingat pengendali diri. Hingga dengan santun menyapa, halo apa khabar? Saya membutuhkanmu, Anda penting bagiku.