Melalui gelar permainan angklung yang dimainkan saat panen padi, masyarakat petani berkomunikasi dengan alam. Menyampaikan pujian terima kasih atas berkat panen padi yang melimpah. Memohon berkat kesuburan tanah untuk penanaman musim berikutnya.
Masyarakat petani berkomunikasi melalui perantara Nyai Pohaci. Diyakini sebagai komunikasi dua arah. Masyarakat menyapa dan Nyai Pohaci menyapa mencurahkan berkat kesuburan tanah pemelihara kesejahteraan umat.
Tradisi lokal yang menjelma menjadi kearifan lokal. Keberlanjutan kehidupan yang merangkum sinergi antara manusia dan alam. Pemenuhan kebutuhan dengan menjaga kelestarian alam.
Bukankah ini selaras dengan prinsip 3 P yaitu profit, people, dan planet? Pilar yang menopang keberlanjutan. Berproduksi dengan memperhatikan aspek sosial budaya masyarakat setempat dan kelestarian alam. Merangkum aneka jenis produksi pemenuh kebutuhan manusia.
Angklung Duta Budaya
Secara etimologis, Angklung berasal dari kata "angka" bermakna nada dan "lung" yang berarti pecah. Gerakan pemain angklung dalam Bahasa Sunda disebut "angkleung-angkleungan" dan menghasilkan bunyi "klung" (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/).
Menurut kebudayaan.kemdikbud.go.id dijumpai beberapa jenis alat musik tradisional angklung yang tersebar di beberapa daerah Jawa Barat. Angklung Kanekes yang berkembang di masyarakat Baduy. Angklung Dogdog Lojor, Angklung Gubrag, Angklung Badeng, maupun Angklung Buncis.
Angklung tradisional menghasilkan nada pentatonis. Bersyukur kini hadir Angklung diatonis, buah inovasi Daeng Soetigna, Bapak Angklung Indonesia. Kini musik angklung dapat berkolaborasi dengan aneka alat musik dalam pegelaran megah.
Setiap unit angklung menghasilkan satu nada. Untuk menghasilkan harmoni dalam melodi perlu dimainkan oleh beberapa orang. Atau satu orang memainkan seperangkat unit angklung dari aneka nada.
Permainan musik angklung menjadi bagian dari budaya komunikasi. Dimainkan secara berkelompok, memadukan harmoni. Terbentuk ikatan antara pemain dengan pesan yang disampaikan melalui nada angklung.