Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Naik Becak "Tilik Jeron Beteng" di Panembahan

12 November 2022   15:28 Diperbarui: 12 November 2022   15:28 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyisir pinggir tembok beteng 2 lapis (dokpri)

Rimbun Tanjung peneduh dan penyerap polutan (dokpri)
Rimbun Tanjung peneduh dan penyerap polutan (dokpri)

Pohon Tanjung (Mimusops elengi) sangat akrab di lingkungan keraton. Secara fisik sosok pohon dengan percabangan apik pas menjadi peneduh. Bunga wanginya sering dikaitkan dengan wewangian lulur puteri keraton.

Secara filosofis, masyarakat Jawa mengaitkan nama Tanjung dengan budaya. Tanjung merupakan paduan dari kata "ta" dan "jung". "Ta" bermakna tanda dan "jung" bermakna ajhunjhung atau menjunjung. Menjalin makna ajakan untuk menjunjung tinggi ajaran luhur.

Pengetahuan lokal yang luar biasa. Hasil penelitian, tanaman Tanjung mampu menyerap polutan timbal atau Pb (Plumbum). Timbal merupakan polutan yang dihasilkan oleh emisi pembakaran dari kendaraan bermotor. Terbayang peran Tanjung penyerap polutan dari asap kendaraan yang memenuhi wawasan ini.

Oleh-oleh naik becak tilik jeron beteng Panembahan

Duduk manis dalam becak yang dikayuh pelan, Simbok membatin dan ngundamana (bicara dalam hati). Kawasan ini memiliki ekosistem pariwisata yang luar biasa. Bertumpu pada kekayaan budaya baik berupa Cagar Budaya secara fisik yaitu Plengkung Gading/Nirboyo, Pojok Beteng Wetan, dan Plengkung Wijilan (Tarunasuro).

Tentunya memiliki sumberdaya manusia yang sangat mumpuni. Berada di lingkungan pyayi keraton juga pusat Begawan dari aneka Perguruan Tinggi disekitarnya yang sangat peduli. Banyak komunitas pendukung pemerhati budaya menjaga kearifan lokal.

Memiliki infrastruktur yang sangat memadai. Iringan Walikota se Indonesia yang menyisiri Kelurahan Panembahan beberapa waktu lalu merasakan suasana desa wisata ramah berkendara. Memicu gen kreatif masyarakat menggairahkan industri pariwisata sesuai potensi lokal. Muatannya senada dengan program yang digalakkan oleh Adira Finance.

Pamit dari Plengkung Nirboyo (dokpri)
Pamit dari Plengkung Nirboyo (dokpri)

Saatnya undur diri. Kembali becak melaju melewati sisi Timur Alun-alun Kidul, cukup menatap ringin kembar dari kejauhan. Merunduk di bawah Plengkung Nirboyo. Pamit ke kota asal dengan doa nirboyo, aman tanpa marabahaya.

Naik becak tilik jeron beteng, tanpa tujuan khusus menemukan butir kearifan lokal. Senada dengan kata Martin Buber "Semua perjalanan memiliki tujuan rahasia yang tidak diketahui oleh pelancong." Salam wisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun