Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sebidang Sawah Sanggar Belajar Ekokultural

12 Oktober 2022   06:27 Diperbarui: 12 Oktober 2022   08:21 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rinai hujan terasa menyatukan potongan gambar. Terbayang pada bidang lahan ini sekumpulan bocah cilik bersukacita menjelajah sawah. Kelompok remaja pemuda belajar menyusun puzzle ekokultural. Secara berkala petani dan pelaku seni budaya gelar ekspresi ekokultural. Sanggar belajar ekokultural.

Elemen pada sebidang sawah

Mari, simbok sajikan elemen yang tertangkap langsung oleh indera penglihatan. Masih menggunakan sudut sumber air sebagai pangkal amatan. Mata air berada di sudut pinggir perkampungan.

Sumber air dan Azolla sp. (dokumentasi pribadi)
Sumber air dan Azolla sp. (dokumentasi pribadi)

Penduduk setempat menggunakannya untuk keperluan bebersih. Terlihat dari bangunan padusan (tempat mandi cuci) berpagar bata tanpa atap. Juga bekas sisa wadah kemasan sarana bebersih yang menumpuk di pojokan.

Paduan kerimbunan pohon beringin dan udara terbuka menjadikan kolam sumber sebagai media tumbuh Azolla sp. Si paku air tawar tumbuh subur memenuhi permukaan air kolam. Terdapat simbiosis mutualisme antara Anabaena azollae yang mampu memfiksasi nitrogen (N) dengan paku air tawar.

Kumpulan paku air tawar yang mengambang di permukaan kolam kaya dengan hara N. Bila secara berkala digelontorkan ke saluran pembuangan dan masuk ke petak sawah menjadi sumber pupuk N yang gratis dari alam. Membantu pengelolaan tanaman secara ekologis.

Air dari sumber sebagian mengalir ke kolam pemeliharaan itik. Kemudian limbah air kolam itik dan sumber dialirkan ke kolam dengan tumbuhan Eceng Gondok. Terjadi proses penyaringan secara biologis, filter nabati sebelum dilimpahkan ke lahan budidaya.

Eceng Gondok filter air ke lahan budidaya (dokumentasi pribadi)
Eceng Gondok filter air ke lahan budidaya (dokumentasi pribadi)

Menebar pandang mata tertangkap hamparan sawah berkombinasi dengan petakan jagung yang baru saja di panen. Menyipit terlihat ornamen yang khas. Hampir terkecoh menyebut rubuha rumah burung hantu. Metode pengendalian hama tikus sawah secara ekologis.

Ooh, ternyata perangkap (light trap) serangga. Model perangkap serangga untuk monitoring sebagai dasar pengendalian organisme pengganggu tanaman secara ekologis. Mekanisme dasarnya serangga dipikat dengan cahaya lampu di malam hari dan terperangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun