Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Manado Tua Pesona Magis Bumi Nyiur Melambai

9 Februari 2022   13:47 Diperbarui: 10 Februari 2022   21:38 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghampiri Manado Tua (dokpri)

Setiap jengkal dan ceruk bumi Nusantara menyuguhkan keelokan. Ini salah satunya. Manado Tua, pesona magis Bumi Nyiur Melambai.

Manado Tua di Batas Senja

Penerbangan siang lumayan panjang dari Jawa Tengah ke Manado transit di Surabaya cukup melelahkan. Tetiba terkesiap oleh panorama cakrawala jelang petang. Kanvas langit menyuguhkan paduan warna keemasan. Menyembul gundukan dari samudera.

Mengumpulkan ingatan, inilah Manado Tua. Gagah mengapung di Teluk Manado. Menyeret memori impian seorang bocah saat ibu guru SD menjelaskan Bumi Nyiur Melambai. Mata nyalang merekam pandang sosok Manado Tua hingga tak lagi kelihatan.

Pesona senja Manado Tua (dokpri)
Pesona senja Manado Tua (dokpri)

Mengulang kembali senja berikutnya. Rela mencakung di tepian pantai. Kota Manado berada di sisi Barat langsung berhadapan dengan laut. Memanjakan para penggemar senja menikmati lukisan alam saat mentari turun ke peraduan.

Manado Tua dari tepian Kota Manado (dokpri)
Manado Tua dari tepian Kota Manado (dokpri)

Perubahan pendar warna langit senja dari jingga keemasan, lembayung hingga membiru. Setiap ulasan warna memberikan dinamika bingkai Manado Tua. Semakin membiaskan pesona magisnya.

Senja menua melatar Manado Tua (dokpri)
Senja menua melatar Manado Tua (dokpri)

Potensi alam yang digarap dengan apik oleh aneka pelaku industri pariwisata. Baik sisi akomodasi maupun penyedia kuliner dengan tumpuan panorama laut dan senja. Pun sosok Manado Tua yang memesona.

Manado Tua di Pagi Sunyi

Rekaman Manado Tua di batas senja mengulik penasaran bagaimana tampilannya di pagi sunyi. Mentari belum tampil penuh di ufuk Timur. Ini tampilan Manado Tua berpenanda waktu pengambilan 05.44.31.

Manado Tua ayu membiru (dokpri)
Manado Tua ayu membiru (dokpri)

Alamak tampil teduh membiru. Menyatukan laut biru cakrawala dan angkasa biru lembut. Bias keemasan tersaput pada awan yang tampil memburai membingkai Manado Tua. Seolah menyeru, aku Manado Tua setia menjaga bumi Nyiur Melambai bagian Nusantara.

Bentang alam Manado Tua dari tepian Manado (dokpri)
Bentang alam Manado Tua dari tepian Manado (dokpri)

Tiada jemu menatap Manado Tua di kanvas biru. Namun aktivitas lain memanggil tak hendak menunggu. Semangat berbekal bentang lansekap Manado Tua yang memukau.

Menghampiri Manado Tua

Bermimpilah maka semesta akan mendukungmu. Demikian pesan tetua dan guru diseru. Olala mendapat kesempatan menghampiri Manado Tua. Bersyukur meski baru sebatas menghampiri.

Pengunjung Bumi Nyiur Melambai pastinya lekat dengan destinasi Bunaken. Salah satu pulau di sisi Barat Manado bersebelahan dengan Manado Tua. Nah serasa menghampiri Manado Tua melalui nikmat Bunaken.

Bertolak dari Marina kami menuju Bunaken. Sepanjang perjalanan serasa Manado Tua menjadi pandu kami. Tepat di hadapan. Posisi Bunaken berada di sebelah kanan laju pemberangkatan.

Menghampiri Manado Tua (dokpri)
Menghampiri Manado Tua (dokpri)

Pulau Bunaken ini merupakan bagian dari Taman Laut Nasional Bunaken yang meliputi Pulau Naen yang paling jauh, pulau Mantehage, Pulau Siladen, Pulau Bunaken dan Pulau Manado Tua (Manarauw) yang sangat ikonik Bumi Nyiur Melambai. Kapal cepat berkapasitas sekitar 20 penumpang membawa kami.

Bunaken merupakan surga bagi para penikmat bawah laut dengan kegiatan snorkeling maupun diving.

Taman laut ini memiliki 20 titik penyelaman dengan variasi kedalaman untuk menikmati keelokan biodiversitas/keragaman flora fauna bawah laut. Konon, terumbu karangnya paling indah.

Upaya pengajuan Taman Laut Nasional Bunaken sebagai situs warisan dunia versi UNESCO mensyaratkan upaya konservasi biodiversitas terus menerus.

Indikasi degradasi akibat penambangan terumbu karang, aktivitas penyelaman tak terkontrol maupun jangkar perahu berpotensi mengurangi keelokan anugerah bahari luar biasa ini.

Adrenalin meningkat saat kami diminta pindah ke perahu yang lebih kecil dengan kapasitas sekitar 10 penumpang. Perahu katamaran dengan fasilitas kotak kaca ditengahnya yang akan diturunkan untuk menikmati pemandangan bawah laut. Meski tidak menyelam tetap bisa nih menikmati keelokan biota laut.

Berbekal bacaan keberadaan underwater great walls alias hanging walls atau barisan dinding karang raksasa yang tegak menjulang di bawah laut dan melengkung ke atas, harapan saya menjulang. [Mata telanjang dapat menikmati parade terumbu karang warna-warni penanda keragaman hayati. Tarian terumbu karang oleh alunan arus bawah laut sebagai penanda terumbu karang yang hidupdan tumbuh].

Sampai njinggleng mata memedas menatap dasar kotak kaca hingga berpaling ke tepian badan perahu yang juga menyuguhkan air yang jernih. Ladalah tidak berhasil mencicip sajian warna-warni melambai ini.

Saat bertanya kepada pengemudi perahu beliau menjelaskan ada perubahan tampilan terumbu karang. Sungguh saat disayangkan perubahan ekosistem yang butuh waktu sangat panjang untuk pulih.

Anugerah ekosistem indah bagai buah simalakama. Kala industri pariwisata menabrak kelestarian ekosistem alami. Butuh komitmen dan kecintaan luar biasa untuk menyelaraskannya.

Menatap Manado Tua dari Bunaken (dokpri)
Menatap Manado Tua dari Bunaken (dokpri)

Aneka kegiatan ekowisata di Pulau Bunaken. Nah simbok pemuja gunung tetap tak berkedip menatap gagahnya Manado Tua dari pesisir Bunaken. Lumayan nyesek serasa berdampingan tanpa menyentuh daratan Manado Tua.

Manado Tua, Laboratorium Alam Budaya Khas

Manado Tua adalah gunung api non aktif yang berjangkar di dasar kaut dengan bagian kerucut yang menyembul di permukaan laut. Tampak laksana gunung yang mengapung di Teluk Manado. Berketinggian hingga 750 m di atas permukaan laut. Menghasilkan bentang alam unik apik.

Begitupun dari kekayaan flora faunanya. Kombinasi posisi lintang dari garis imajiner khatulistiwa dan keterpisahannya dari daratan sekitar menghasilkan ekosistem yang khas. Paduan komponen biotik-abiotik penyusun ekosistem Manado Tua.

Menyimak Manado Tua dari sisi etnologi/antropologi budaya sangatlah menarik. Berada di sisi terluar Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga, Filipina. Tak heran muasal kisah Manado bersinggungan dengan pergerakan antar bangsa.

Nilai budaya aneka cerita rakyat tentang kerajaan lokal. Menebar ujaran kemajemukan. Juga harmoni antara alam dengan tata budaya setempat. Terbayang Manado Tua sebagai salah satu laboratorium alam budaya yang khas. Tak pelak lagi, Manado Tua Pesona Magis Bumi Nyiur Melambai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun