Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bermain Layangan Berbincang dengan Alam

13 Januari 2022   18:27 Diperbarui: 16 Januari 2022   12:00 2831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuup saatnya dilepas, pemegang benang menyendalnya dengan tekanan tepat. Layangan perlahan mulai membubung, ekornya berlenggak-lenggok menggoda. Tidak selalu berhasil, kadang perlu diulang.

Bermain layangan berbincang dengan bapa angkasa. Menari bersama angin. Merasakan arah dan kecepatan angin. Ada kalanya mengikuti hingga melawan angin.

Saat menegangkan adalah kesempatan memegang gulungan benang dan menjaga layangan tetap mengangkasa. Hayuuk jangan kaku, rasakan arah lenggokan layangan dan angin. Bagian ini saya sering gagal.

Tengah asyiik bermain layangan tetiba, tes.... layangan putus. Aneka penyebab dari hempasan angin atau terkena sabetan benang gelasan dari teman lain. Hiks serasa mau menangis.

Berani bermain layangan, berani bermimpi. Berani menata laju terbang juga siap dengan putusnya layangan menjadi layangan kleyang. Responsif dengan perubahan tidak terduga.

Layangan, Industri Kreatif, dan Harmoni Alam

Bermain layangan bukan hanya permainan individual lokal. Kini merambah menjadi permainan komunal global. Aneka event festival dan kompetisi digelar menjadi bagian pariwisata.

Wujud layang-layang juga mengalami perubahan. Tidak melulu bidang datar berbentuk geometri belah ketupat. Kini aneka wujud 3 dimensi dan tampilan sesuai dengan karakter budaya lokal hingga wujud lakon animasi.

Festival layang-layang (sumber gambar: kompas.com)
Festival layang-layang (sumber gambar: kompas.com)

Hadir aneka galeri yang memajang karya seni layangan. Hingga museum layang-layang, dokumentasi karya budaya bangsa.

Tetap mengingat bahwa bermain layangan adalah berbincang dengan alam. Berbincang dengan bumi sumber kehidupan. Materi layangan tetap ramah lingkungan. Berbincang dengan angkasa aneka penggunaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun