Jagad Kompasiana riuh gempita merayakan ulang tahun ke 13 pada tanggal 22 Oktober 2021. Tri ekadasa warsa Kompasiana berkiprah. Mewadahi minat dan karya anggota dengan format blog keroyokan bersama.
Dinamika yang sangat kentara terlebih bagi peracik kata yang bergabung sejak awal mula. Tri ekadasa warsa yang tentunya penuh warna. Seiring dengan perubahan masa.
Pancawarsa ameng-ameng di Kompasiana
Merunut artikel perdana yang ditorehkan di Kompasiana, tertera titimangsa 23 Oktober 2016. Hari ini tepat pancawarsa (5 tahun) sejak awal bergabung menulis. Suatu perjalanan yang nggremet santai.
Data statistik Kompasiana mencatat akun terdaftar per 26 Februari 2015. Artikel perdana tayang 23 Oktober 2016 pukul 21:09. Badalah..... Perlu masa dwidasa (20) bulan untuk mengumpulkan nyali bergabung menulis.
Aneka makna Kompasiana bagi setiap warganya. Baik selaku pembaca maupun penulis. Buat simbok kebun berkompasiana layaknya ameng-ameng. Yup ameng-ameng, diartikan melakukan kegiatan layaknya bermain yang dilakukan dengan dan untuk menyenangkan hati.
Melanglang ladang literasi, menyibak kebun persahabatan. Menikmati masa dengan santai. Memadukan krida membaca, menyapa, dan sesekali menulis di Kompasiana.
Sila singgah: Bahagia Membaca, Menyapa, dan Menulis di Kompasiana
Ibarat taman literasi, dinamika warga Kompasiana luar biasa. Ada yang begitu kerasan berkiprah sejak awal kelahiran K. Berduyun warga baru datang dan sebagian yang lain mengurangi intensitas krida. Terpukau dengan bernas, gesit, dan trengginasnya para sahabat.
Tercatat sapta asthadasa dwisata rumpun aksara selama ameng-ameng di Kompasiana. Sapta asthadasa dwisata, bermakna 7 + 80 + 200 alias 287 artikel selama pancawarsa. Haha.... benar-benar terasa laju santainya, siklus saptarian alias rerata seminggu sekali menulis.
Masing-masing merupa rumpun aksara seadanya. Berkaca pada tema ulang tahun ke 13 Kompasiana, opini bermakna dan mengubah noise menjadi voice. Tetiba blangkemen (tak mampu bersuara).
Tidak mengapa, meski masih jauh dari opini bermakna. Lebih menebar noise kebisingan, proses ameng-ameng jalan terus. BerKompasiana menyenangkan hati, membaca, menyapa dan menulis dengan bahagia.
Semisal melalui rumpun aksara kali ini menerakan Angka Sanskerta. Sistem penamaan bilangan dalam bahasa Sanskerta. Berbeda urutan dengan bahasa Indonesia.
Dua ratus delapan puluh tujuh, 200 + 80 + 7 = 287 dalam bahasa Indonesia. Urutan dibalik mulai dari angka terkecil dalam bahasa Sanskerta. Sapta asthadasa dwisata, 7 (sapta) + 80 (asthadasa) + 200 (dwisata) alias 287.
Belajar menyemai aksara dibarengi dengan mendaras dari sumbernya. Salah satu variasi ameng-ameng menulis dengan bahagia di Kompasiana. Menulis sesuai kesukaan hati.
Wasana kata
Dirgahayu ke 13 Kompasiana. Selamat berkiprah menyemarakkan ladang literasi. Terima kasih mengizinkan simbok bergabung ameng-ameng selama pancawarsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H