Mudah dijumpai di batang maupun percabangan pohon-pohon di pinggir jalan. Sering menemui menempel di batang pohon angsana, mahoni maupun cemara. Ceceran dibawa pulang ditempelkan di pohon palem pun rambutan tetap hidup. Bisa juga dipelihara secara sengaja pada media pakis.
Bila dicermati rumpunnya, anggrek merpati termasuk dalam kelompok monopodial (salah satu penciri anggrek Dendrobium). Wujud bulb/umbi menggembung di bawah dan pipih di atas serta rajin membentuk keiki/anakan baru. Pengembangbiakannya dapat dilakukan melalui pemisahan bulb, potong keiki maupun melalui biji yang diterbangkan angin atau terbawa oleh burung.
Melongok anggrek merpati menempel di batang pohon, parasitkah dia? Bukan, tumbuhan anggrek ini termasuk golongan epifit. Tukang menempel, yang berasal dari bahasa Yunani epi berarti permukaan atau tutup dan phyton yang berarti pohon atau tumbuhan.
Meski menumpang, anggrek merpati sangat tahu diri tidak menyedot makanan dari inangnya. Anggrek bermartabat, kebutuhan air dicukupi dari hujan, embun ataupun uap air. Kebutuhan unsur hara atau mineral diperoleh dari debu maupun dekomposisi kulit mati batang pohon. Menempel sekaligus berdikari.
Kuntum mungil anggrek merpati engkau meneladankan pada kami meski singkat mekarmu, kenangan semerbak harum wangimu tak terlupakan. Keabadian dalam ketidakabadian. Selamat pagi, selamat berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H