Variasi warnanya memanjakan mata mulai dari dominan hijau, kekuningan hingga kemerahan. Gradasi perubahan warna daun baik oleh penuaan maupun perubahan suhu. Semisal dari musim panas ke musim gugur meninggalkan sensasi keindahan tersendiri.
Yaak ringkasnya, daun tiada henti berproduksi dan berjualan mewartakan karya. Menjalankan peran cafe ataupun warung dalam keseharian.
Cafe dedaunan dan menulisÂ
Hakekat cafe dedaunan ini juga mewarnai perjalanan menulis artikel baik opini maupun fiksi. Ibarat daun, penaja artikel juga menyajikan aneka hidangan. Olahan dari konversi informasi (bacaan, amatan, pendengaran) dipadukan dalam percermatan, pendalaman permenungan.
Berkreasi selaras dengan selera racikan sehingga muncul aneka sajian yang khas ala masing-masing kokinya. Ada yang mengadopsi peran sejati dari daun. Melakukan proses secara mendalam dan tuntas. Eksplorasi, penyarian, hingga menghasilkan artikel karya.
Semisal penganggit artikel ala daun teh yang memproses dan menghasilkan kesegaran bahan aktif l-theanine. Artikel yang dihasilkan menyegarkan hingga menyehatkan. Mampu meredakan stres hingga meningkatkan ketahanan berkarya.
Tidak berbeda apresiasi dengan peracik artikel ala daun kemangi. Mengedepankan kepraktisan menikmati karya. Melengkapi sajian dan membangkitkan selera karena aroma dan tampilan ringkasnya.
Boleh juga memodifikasi peran cafe atau warung dedaunan. Menyajikan gado-gado paduan olahan daun pun daun segar dengan pengayaan gizi tulisan. Belum lagi kriuk renyah emping yang memikat setiap pembaca artikel membuatnya ketagihan membaca karya gurih dan artikel berikutnya.
Bagian dari cara membangun personal branding pengenalan ciri khas antar penulis artikel. Saling melengkapi tidak harus frontal diperbandingkan. Setiap pelakunya berkembang dan merasa senang. Sederhana dan kompleks itulah pasangan. Saling sapa untuk perbaikan adalah kewajaran. Â
Menulis untuk menyalurkan hobi seraya melepas penat. Mengisi waktu pensiun dengan produktif upaya merawat ingatan bahagia. Menulis cara menikmati kehidupan.
Semisal sajian simbok kebun lebih berupa sajian lalapan. Berasal dari proses sederhana, petik saji dari kebun tanpa proses rumit. Kenikmatan cita rasa ada karena pembacanya membawa sendiri sambal cocol aneka rasa. Hehe... [belum lagi yang sambil menyantap bebek bakar pun penyetan]
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!