Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bahagia Membaca, Menyapa, dan Menulis di Kompasiana

22 Agustus 2021   07:07 Diperbarui: 22 Agustus 2021   07:43 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca, menyapa, dan menulis (olahan grafis dokumen pribadi)

Membaca, menyapa, dan menulis merupakan aktivitas komunitas menulis termasuk di Kompasiana. Aktivitas tersebut saling terkait membentuk suatu pola. Menarik menyimaknya.

Mengetahui Kompasiana bermula dari membaca. Mengetikkan suatu kata kunci untuk penelusuran begitu sering yang muncul di bagian awal adalah artikel di Kompasiana. Jadilah mengulik Kompasiana dari membaca. Waktu tepatnya tidak ingat apalagi tercatat.

Menikmati artikel yang disajikan, menyimak diskusi seru melalui saling komen. Beberapa sahabat kebun menulis di laman bersama ini. Begitu ingin menyapa salam hangat. Persyaratan menulis komen adalah memiliki akun. Terdokumentasi bergabung 26 Februari 2015.

Akun sudah dibuat, lanjut menuliskah? Belum beranilah. Merasa keder dengan parade artikel. Ajakan teman-teman untuk menulis di Kompasiana selain di blog personal belum direspon.

Artikel perdana bertajuk 'Sedulur Sikep Sukolilo Pati' menempati kategori humaniora. Tercatat titi mangsa tayang 23 Oktober 2016 pukul  21:09. Perlu waktu 20 bulan untuk memberanikan diri bergabung menulis.

Hampir sebulan kemudian tayang artikel ke 2 bertajuk 'Festival Sega Wiwit Simbol Syukur Damai' Itulah 2 artikel selama tahun perdana, 2016. Artikel ke 3 tayang 19 Mei 2017 dengan jeda 7 bulan. Alamak pembelajar dengan semangat tiarap.

Nyali mekar menerima sambutan hangat para penulis yang sudah lebih dahulu berkarya. Suasana kekeluargaan memberikan komen. Pendampingan tanpa kentara bagi simbok yang pemula.

Ternyata saya mengawali artikel dengan kategori humaniora dan hijau yang kini tiada atau salin rupa menjadi teknologi lingkungan. Menulis dari lingkup keseharian simbok kebun. Sesanti menulis yang disukai dan agak dikuasai.

Apresiasi dan kagum untuk para sahabat yang responsif. Ayook buat akun dan tidak perlu selang waktu lama tayang artikel perdana. Diikuti oleh artikel-artikel selanjutnya. Mari semangat sahabat yang baru bergabung.

Bahagia Membaca, Menyapa, dan Menulis

Pola membaca, menyapa, dan menulis berulang hingga kini. Menulis menjadi bagian terbelakang alias produktivitas karya yang sangat pelan. Usah memelintir mengerdilkan ujaran alon-alon asal kelakon.

Membaca masih terpeganglah sebagai aktivitas awal. Membaca secara merdeka artinya membaca yang diinginkan. Panduan mudahnya melalui kategori. Bacaan jujugan adalah fiksiana, pengakuan penyuka artikel fiksi yang tidak mampu menganggitnya.

Penyuka blusukan sayang melewatkan artikel wisata. Kembali juga mengakui begitu sulit menaja artikel wisata yang informatif memikat. Bersyukur kini mengikuti wisata virtual bersama artikel para sahabat.

Ada saatnya membaca dengan referensi admin, semisal pilahan artikel utama ataupun pilihan. Juga tuntunan referensi pembaca, semisal artikel terpopuler ataupun nilai tertinggi. Dapat pula dari notifikasi lini masa.

Selaku pembaca tanpa pola, tidak mengikuti aturan baku. Bisa jadi saat membaca berdasarkan artikel terbaru. Saat secara khusus memerlukan artikel dengan tema tertentu menggunakan bantuan fitur pencarian. Juga menggunakan fitur tambahkan ke favorit untuk menyimpan artikel sahabat yang akan dibaca ulang.

Menyapa, sederhananya saya memaknai membaca adalah cara menyapa dan mengapresiasi penulis. Curahan energi saat penulisan direspon oleh pembaca. Artikel menemukan jalannya menjumpai pembacanya.

Begitu sering membaca dalam senyap alias silent reader. Membaca tanpa penanda kehadiran melalui vote ataupun komen. Itulah mengapa dalam diagram Venn, menyapa menjadi urutan sesudah membaca.

Meski bagi saya pribadi antara membaca dan menyapa bersifat setara atau equal. Membaca adalah menyapa penulis.

Menulis. Nah data statistik tidak mampu mengaburkan giat menulis. Hampir 5 tahun sejak artikel perdana tertera 266 artikel. Bermakna laju menulis rata-rata mingguan.

Sederhananya saya memaknai menulis adalah cara menyapa dan mengapresiasi pembaca. Nah kan membaca dan menulis sama-sama bermakna menyapa. Sehingga diagram Venn siap dikoreksi menyapa menjadi bidang yang paling luas.

Pembaca mendedikasikan waktu dan perhatian kepada tulisan yang kita suguhkan. Bagaimana kita meracik suguhan? Meyakini bahwa setiap penulis berupaya dan beritikad menyuguhkan sajian spesial.

Pembaca Kompasiana mencakup sumber yang lebih beragam dari penulisnya. Senada dengan awal mengenal platform blog ini. Pembaca mengakses Kompasiana melalui beberapa jejaring media sosial.

Menulis menjadi bagian berproses menjadi tidak mandeg pada pernyataan sebagai. Menikmati proses menulis ibarat menyemai huruf melarik kata menjadi bedengan yang bermakna. Rela melakukan penyiangan (ngemabau, bhs. Dayak menurut Rm. Greg) gulma. Haha... kembali analogi kebun digunakan.

Menunggu hasil yang berdaya guna. Buah karya artikel menjadi pengungkit rasa bahagia, menulis sebagai sarana berbagi, pereda ketegangan stres pun aneka manfaat lain. Belajar menulis tiada pernah usai.

Mari berproses melalui membaca, menyapa, dan menulis di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun