Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kelana Rasa Rujak Cingur dan Warisan Budaya

19 Juni 2021   14:20 Diperbarui: 19 Juni 2021   17:12 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seporsi rujak cingur bukan hanya masalah makanan. Terhisap di dalamnya identitas kebanggaan masyarakat. Rujak cingur diakui sebagai makanan rakyat.

Paduan rasa dan bahan bercerita tentang harmoni. Bagaimana cingur, sayuran dan buah bertekuk lutut kepada siraman saos petis kacang. Masing-masing melepas ego demi paduan rasa yang berdaya guna. Aha terasa nilai filosofis bangsa yang cinta damai, mengedepankan rasa kebersamaan.

Peracik rujak cingur biasa mencampurkan 2 jenis petis. Menurut sahabat kebun yang kelahiran Surabaya dan besar sebagai kana Ngalam (anak Malang), pencampuran antara petis kualitas utama dan biasa. Bukan hanya alasan ekonomi namun tepatnya perpaduan.

Pembelajaran hidup tentang harmoni toleransi. Sangat enak terasa saat mencicip yang biasa saja. Legitnya nanas terasa karena kecut masamnya dondong. Seporsi rujak cingur bagian kelana rasa. Mengolah rasa menjadi karya budaya kuliner.

Rujak cingur bagian dari sejarah panjang. Konon industri petis di Surabaya telah dimulai pada awal abad ke 19. Racikan rujak cingur tentunya setelah waktu tersebut. Beberapa depot rujak cingur yang bertahan di Surabaya ada yang mulai operasi sebelum tahun kemerdekaan.

Pengenalan rujak cingur kepada khalayak bukan hanya diperuntukkan kepada masyarakat non Kawasan Timur. Ada upaya sistematis pengenalan makanan ini ke aras global. 

Pernah diperkenalkan kepada peserta APEC dari aneka negara. Hehe terbayang penerimaan lidah peserta, seperti kita saat mencicip makanan yang benar-benar asing.

Rujak cingur pada pencatatan 1 (sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Rujak cingur pada pencatatan 1 (sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Merunut situs warisan budaya Kemendikbud, rujak cingur diajukan untuk dicatat sebagai warisan budaya pada tahun 2010. Nomor. Registrasi 2010000500 dengan domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional. Pengajunya adalah Provinsi Jawa Timur.

Kembali diajukan pada Tahun 2016 dengan Nomor. Registrasi 2016006751. Domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional dan pengaju Provinsi Jawa Timur. Belum menemukan data hasil penetapan pengakuan.

Semoga dengan memenuhi persyaratan berkas ajuan rujak cingur berhasil mendapat penetapan pengakuan sebagai warisan budaya tak benda. Bagian dari warisan budaya bangsa.

Kata pemungkas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun