Penganan bukan hanya soal pemuas rasa lapar dahaga. Pengisi dan penenang ruang tengah alias lambung. Makanan juga menuntaskan kelana rasa hingga warisan budaya bangsa. Mari simak kelana rasa rujak cingur.
Akhir pekan di rumah saja. Mengapa angan tidak jalan-jalan sambil mencicip penganan yang menggugah rasa. Kelana angan siang ini berlabuh tergiur rujak cingur. Mari pesan melalui aplikasi yang ada.
Bukan sekadar kepengin makan sesuatu. Mengunyah, menggoyang lidah, menenangkan lambung dan memberi kesempatan penyerapan sari gizi. Makanan juga membujuk rasa rindu.
Kosa kata rujak cingur menyuguhkan fantasi penglihatan. Sepiring campuran irisan lontong, warna warni sayuran, rupa-rupa buah, seonggok irisan cingur disiram pekatnya saus petis kacang. Perpaduan warna maupun bentuk.
Sepiring rujak cigur juga menggelitik indera penciuman. Aroma khas cingur alias olahan bagian moncong eh diperhalus dengan mulut sapi. Wangi segar nenas, mentimun, belimbing, bengkoang apapun buah yang dipadukan. Makin menggoda dengan khas bau petis yang membuat lidah berdesis.
Rujak cingur siang ini
Menenangkan kelana angan, membujuk dengan realita pesanan rujak cingur tanpa lontong. Membuka kemasan alamak ukuran dahsyat mampu menenangkan 2 ruang tengah ukuran sedang. Agar tidak kewowogan alias kekenyangan, mari ambil separohnya.
Menata dengan seksama sayuran matang, sejumput bayam menghijau plus putihnya kecambah. Tumpukkan warna-warni irisan buah segar mentimun, bengkoang dan menguningnya nanas.Â
Mari tambahkan irisan tempe tahu goreng plus olahan cingur. Jangan lupa remesan kriuk kerupuk aci. Pamungkasnya siram dengan saus kacang petis coklat kehitaman.
Pastinya tidak tahan menunda melahapnya. Hmmm indera pengecap berkolaborasi dengan penciuman menghargai kerja organ awal pencernaan. Kelana rasa bergulung mengirim pesan kepada sel-sel kelabu mendecapkan penilaian enak... wuih beneran rasa rujak cingur yang diangankan.